28. The axis of my life

24.7K 2.4K 220
                                    

Rey menatap dua gundukan tanah di depannya tajam. Di balik kaca mata hitam dan maskernya Rey kembali menangis tapi kali ini ia menangis dengan mata yang masih menatap tajam, tanpa isakan. Pria itu mengedarkan pandangannya menatap penuh kebencian pada orang orang yang sudah memasukkan kedua orang yang sangat ia cintai ke tanah. Percayalah, dari sekian banyaknya orang yang menangis, Rey adalah orang yang menangis paling hebat. Ia menangis dalam diam.

Tanpa banyak bicara lagi Rey pergi meninggalkan pemakaman, membawa sesak di dadanya.

Entah mengapa rasa sesak itu semakin menjadi saat ia sudah sampai di rumah, Rey membawa langkahnya menuju kamar Ray. Semakin ia masuk, semakin sakit pula dadanya. Rey berjalan gontai, ia merebahkan tubuhnya di atas kasur bermotif mobil milik Ray. Meringkuk seperti bayi. Mata Rey terpejam menikmati aroma khas anaknya yang tertinggal di bantal, anehnya di bantal Ray juga ada aroma lain seperti aroma menyegarkan milik Lea.

Tangan Rey yang berada di dada kirinya, kini mencengkeram kuat kemejanya. Rey tidak bisa menahannya, ia tidak akan mampu. Rey terlalu lemah sekarang. Pertahanannya runtuh, mata tajamnya kini menyendu disertai dengan lelehan kristal bening yang meluncur bebas membasahi bantal Ray.

"Jemput aku. Kumohon."

Rey terus terisak hingga ide konyol terlintas begitu saja di pikirannya.

"Jika kalian tidak bisa menjemput ku, maka aku sendiri yang akan datang dan menemui kalian." Desisnya dengan seringaian lebar.

Rey bangkit dan berjalan cepat menuju balkon lantai tiga di rumahnya. Kaki jenjangnya melangkah penuh keyakinan, berdiri di pagar pembatas. Ia memejamkan matanya menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya dan menerbangkan anak anak rambutnya.

Perlahan kedua tangannya terangkat dengan senyum manis. Senyuman yang terlihat lebih menyeramkan.

"Aku datang sayang."

Rey kembali menutup matanya dan melangkahkan kakinya hingga.

Brukh.

"REEEYYYYY!"

****

(Sebagian part aku hapus untuk kepentingan penerbitan guys)

Alea and her Stupid Widower [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang