5. Lea's father regret it?

41.5K 4K 216
                                    

Sesuai ucapannya kemarin, Lea akan mengantarkan Ray pergi ke sekolah bukan hanya itu Lea juga menyiapkan bekal untuk Ray. Dan sekarang Lea tengah membantu Ray untuk bersiap.

"Done"

Ray tersenyum manis, setelah memakai sepatu Ray langsung menyambar tangan Lea untuk turun ke meja makan.

"Good morning Daddy." Sapa anak kecil itu setelah sampai di samping Rey.

"Good morning boy"

Setelahnya tidak ada percakapan lagi, hanya ada suara dentingan sendok yang beradu dengan piring. Hanya Rey dan Ray yang sarapan sedangkan Lea hanya tersenyum kecil melihat Ray yang terlihat lahap menyantap makanannya. Lea tidak sadar jika di ujung meja Rey menatap Lea dalam dalam dengan pandangan yang sulit di artikan.

"Daddy!" Rey sedikit tersentak, sesegera mungkin Rey menormalkan kembali raut wajahnya.

"Iya?"

"Anterin Ray ayo." Rengek Ray dengan bibir yang sudah melengkung ke bawah siap melepaskan suara tangisannya.

Rey segera berdiri dan mendekati Ray, ia mengangkat anak kecil itu sebelum gendang telinganya pecah.

"Ayo Daddy antar." Dari balik punggung Rey, Ray mengerling pada Lea yang juga tengah tersenyum lebar dan mengangkat dua ibu jarinya.

Lea mengikuti mereka dari belakang, diam diam Lea tersenyum sendu menatap punggung kokoh di depannya. Bukan karena apa tapi karena Lea menginginkan ada di posisi Ray. Lea iri. Sejak kecil hanya ada Leo di sampingnya tanpa seorang ayah. Sang ayah memang ada tapi tidak terjangkau. Lea menunduk manik abunya tampak meredup hingga setitik air mata jatuh tanpa mengenai pipi mulusnya. Sakit? Tentu saja. Hati anak mana yang tidak sakit melihat sang ayah malah lebih memberikan kasih sayang pada orang lain daripada anaknya sendiri, tapi setidaknya Lea bersyukur karena masih ada Leo yang melimpahkan segala kasih sayangnya pada Lea. Bagi Lea Leo adalah ayah sekaligus ibu untuknya.

Lamunan Lea buyar ketika suara cempreng Ray menyapa gendang telinganya. Lea mengangkat kepalanya lantas kembali mengulas senyum manisnya, gadis itu berlari kecil untuk menyusul ayah dan anak yang sudah duduk manis di dalam mobil.

"Daddy go!" Teriak Ray yang mengundang kekehan dari Rey maupun Lea.

Tangan Rey terulur mengacak rambut legam anaknya sebelum menjalankan mobil.

Di dalam perjalanan Ray terus saja berceloteh tentang apa yang akan ia katakan nanti pada teman temannya mengenai ia yang sudah memiliki ibu.

"Pokoknya nanti Ray bakalan bilang ke Galih kalo mommy Ray lebih cantik daripada mommy Galih."

"Emang mommy cantik?"

"Cantik dong!"

Lea terkekeh gemas lantas memeluk Ray di pangkuannya semakin kuat.

"Nanti Daddy juga harus anterin Ray sampe kelas ya?"

"Iya sayang."

Ray tersenyum puas, akhirnya setelah sekian lama Ray bisa memamerkan Daddy dan Mommy nya pada teman temannya. Ah rasanya Ray sangat bahagia.

Alea and her Stupid Widower [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang