9. Ray is not my biological son

37.9K 3.7K 218
                                    

Rey menumpukan wajahnya di atas tangannya yang saling bertaut, menunggu Lea yang tengah memesan makanan. Malam ini mereka memang tidak akan pulang, jadi mereka memutuskan untuk mencari makan di kantin rumah sakit saja.

"Rey!"

Lea langsung mengambil tempat di depan Rey dan meletakan namapan berisi dua piring nasi goreng dengan teh hangat.

"Lo kenapa deh? Sariawan? Diem mulu perasaan."

Rey hanya menggeleng dan kembali menyuapkan sesendok nasi gorengnya.

"Rey gue mau tanya."

Rey mengangkat satu alisnya.

"Mommy kandung Ray?"

"Mati."

Hampir saja Lea menyemburkan teh ke wajah datar Rey, mati? Rey pikir hewan!

"Yang alus dikit ngapa. Dasar duda."

"Aku memang duda tapi aku masih perjaka."

Lea melotot tidak percaya menatap Rey yang masih tetap memasang wajah datarnya.

"Lo gila ya? Terus itu anak darimana datengnya kalo lo masih perjaka, jan ngadi ngadi lo"

"Terserah kalau tidak percaya"

"Ya mana gue percaya."

Rey hanya mengangkat bahunya acuh dan kembali menyuapkan makanan membuat Lea berdecak sebal.

"Dasar duda," cibir Lea pelan.

Diam diam Rey tersenyum kecil, berada di dekat dengan Lea membuat Rey merasa nyaman. Bagi Rey Lea seperti memiliki jiwa keibuan.

"Rey gimana sama promosi cafe gue?"

Rey mengelap bibirnya lalu menatap Lea sepenuhnya.

"Aku sudah menyuruh Lu untuk mengurus itu semua"

"Kenapa harus Lu?"

"Aku di sini Lea, aku tidak mungkin meninggalkan anakku."

"Iya juga ya."

Rey memutar bola matanya jengah.

"Rey temenin gue pulang yok, gue mau ambil sesuatu dulu." Rey menanggapinya dengan anggukan.

Lea langsung bangkit dan menarin tangan Rey, mereka berani meninggalkan rumah sakit karena Ray sudah tertidur karena pengaruh obat tadi jadi kecil kemungkinan Ray akan bangun malam ini, mungkin besok pagi anak itu baru terbangun.

Rey maupun Lea sama sama diam di dalam perjalanan. Kali ini yang Lea maksud adalah pulang ke rumah ayahnya, Lea juga mempunyai rencana lain selain hanya untuk mengambil sesuatu yang tertinggal di kamarnya.

Rey turun terlebih dahulu dari mobil dan sedikit berlari mengitarinya untuk membukakan pintu untuk Lea, jika kalian berfikir ini adalah inisiatif Rey sendiri jawabannya adalah Lea yang memaksanya.

Lea mengaitkan jemari kecilnya di antara jemari Rey, dengan senang hati Rey semakin mengeratkan genggaman.

Mereka masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu dan langsung di sambut tatapan sinis oleh dua iblis wanita di dekapannya.

"Kenapa kembali lagi ke sini anak pungut." Sinis Kelly.

Lea tersenyum mengejek pada gadis yang umurnya lebih tua satu tahun di atasnya itu.

"Rumah ini punya kak Leo kalo kalian lupa."

Nampak Kelly dan Desi sang mama mengepalkan tangannya, apa yang di ucapkan Lea memang benar adanya bahwa rumah yang saat ini mereka tempati adalah rumah milik Leo.

Alea and her Stupid Widower [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang