26. My Stupid Widower

26.3K 2.4K 160
                                    

Pemandangan yang pertama kali Lea lihat saat membuka matanya adalah dada bidang berbalut kemeja putih milik Rey. Lea mendongak menatap Rey yang ternyata juga tengah menatapnya.

"Selamat sore Putri tidur." Sapa Rey dengan senyum hangatnya yang hanya ia perlihatkan pada Lea dan Ray.

Lea hanya bergumam pelan dan malah kembali menenggelamkan wajahnya di dada Rey membuat Rey terkekeh.

"Rey." Panggil Lea setelah mereka terdiam cukup lama.

"Hmm?"

"Ray kapan pulang?"

"Entah, mungkin seminggu lagi."

Lea mendesah kecewa dan mengubah posisinya menjadi duduk bersandar di kepala ranjang.

"Kangen Ray."

Rey tersenyum kecil.

"Biarkan saja Ray berlibur. Lagian kasihan Krisna, biarkan dia merasakan apa yang selama ini aku rasakan, biarkan Krisna menebus kesalahannya pada Ray. Aku yakin Krisna bisa menjaga Ray dengan baik."

Rey ikut duduk di samping Lea dan menarik kepala Lea agar bersandar di pundaknya.

"Gue ngga nyangka."

"Apa?"

"Ternyata Ray keponakan lo, pantesan kalian sedikit mirip."

Rey hanya terkekeh pelan, tangannya sedari tadi tidak berhenti mengusap rambut Lea.

"Rey."

"Hmm?"

Lea hanya mendongak menatap Rey dalam dalam, entah apa yang tengah ia pikirkan.

"Kenapa?"

Lea menggeleng.

"Kenapa Alea?" Tanya Rey lagi yang tetap di jawab gelengan oleh Lea.

"Jika kamu sekarang bulanan artinya benihku tidak tumbuh." Ucapan Rey barusan berhasil membuat Lea mendengus kesal.

"Jangan mulai deh."

"Apa? Aku hanya bertanya."

"Ck, ya ngga lah. Gue ngga bakal hamil."

"Biasanya sampai kapan?"

"Empat hari."

"Oke, setelah itu kita bergulat lagi."

Lea yang mulai jengah memilih untuk bangkit dan menyambar handuk.

"Lea aku belum selesai bicara."

Lea menghentikan langkahnya saat tangannya sudah menggapai handle pintu, ia membalikkan badannya menghadap Rey.

"Udahlah ngga usah di terusin, ngobrol sama lo itu buat emosi doang. Keluar sana, pulang aja lo."

"Ck, aku menginap di sini."

Lea melotot tidak terima.

"Jan aneh aneh ya, lo punya rumah sendiri."

"Aku kesepian Lea, Ray tidak di rumah apa kamu tidak kasihan padaku?"

Lea yang melihat wajah memelas Rey menjadi sedikit luluh.

"Ck, iya iya lo nginep sini tapi mukanya biasa aja jangan kayak anak anjing minta di pungut."

Baru saja ingin membuka pintu Lea teringat sesuatu, ia kembali membalikkan badannya membuat kedua alis Rey menyatu.

"Kenapa lagi?"

"Bukannya tadi gue suruh lo beli pembalut ya?"

"Oh, itu di sofa."

Seketika mata Lea terbelalak melihat plastik kresek besar yang terletak di sofa. Dengan cepat Lea berjalan ke arah sofa tersebut.

Alea and her Stupid Widower [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang