17. Like Father Like Son

32.6K 3K 42
                                    

Lea memijit pelipisnya pusing melihat tingkah dua orang anak kecil di depannya. Bagaimana tidak sepulang sekolah tadi Rey langsung mengajak Ray berenang berakhir dengan keduanya tidak mau keluar dari kolam.

Dan lihat saja bagaimana wajah antusias mereka terlebih lagi Rey. Pria dewasa itu malah terlihat lebih antusias daripada Ray. Bahkan pria itu dengan tidak sadar umurnya menaiki pelampung besar berbentuk flamingo dan yang lebih bodohnya lagi pelampung tersebut berwarna pink.

Lea hanya duduk di kursi pinggir kolam dengan jus jeruk dan beberapa potong buah di sampingnya, ia sudah terlalu lelah untuk menyuruh mereka keluar.

Hingga tiba tiba Ray datang padanya dengan wajah cemberut.

"Kenapa jagoan?" Tanya Lea saat Ray sudah berada di sampingnya.

"Daddy nakal, Daddy serakah ngga mau gantian main flamingo." Adunya dengan nada kesal dan tangan Anda terlipat di depan dada.

"Oke. Tutup telinganya kalo ngga mau sakit telinga."

Ray mengangguk polos dan menutup kedua telinganya rapat rapat. Anak kecil itu sangat paham apa yang sebentar lagi akan mommy cantiknya ini lakukan.

"REINHARD!!!"

Savage!

Teriakan Lea mampu membuat pelampung yang Rey naiki oleng dan Rey yang langsung terjatuh ke kolam.

"Naik sana."

Ray melompat senang dan bertepuk tangan girang lalu tanpa menunggu lama ia langsung menaiki pelampungnya sebelum sang ayah merebut pelampung itu.

"Lea, astaga." Keluh Rey yang sekarang sudah berada di pinggiran kolam.

"Apa! Lo tuh udah tua jadi sadar diri tolol. Ngga malu apa sama perut kotak kotak lo."

"Ck, menyebalkan. Tolong ambilkan aku minuman."

"Lo pikir gue babu lo apa!" Ketus Lea tapi tetap saja mengambilkan apa yang Rey inginkan.

"Sekarang lo bilas sana badannya nanti sakit. Lo udah hampir dua jam berendem di kolam."

"Kamu menghawatirkan ku?" Tanya Rey senang.

"Gue cuman ngga mau lo sakit terus perusahaan lo bangkrut. Inget ya gue ngga mau nikah sama orang miskin."

Rey berdecak pelan mendengar perkataan Lea.

"Berarti cintamu tidak tulus."

"Bukannya ngga tulus, tapi sebagai cewek itu harus realistis. Makan cinta aja ngga bakalan kenyang. Kalo cinta ya cinta aja ngga usah cinta buta juga."

"Jadi kamu ingin suami kaya?"

"Jelas."

"Oke nanti malam kamu harus menjaga lilinnya."

"Hah? Buat apa?"

"Kamu jaga saja lilinnya, nanti aku yang akan keliling rumah rumah."

"Ya ngga harus ngepet juga goblok!"

Rey tertawa kencang melihat reaksi Lea saat ia jahili.

"Ray udahan berenangnya, sekarang bilas terus ganti baju!"

"Yes Madam!"

"Lo juga."

"Yes Mom!"

Lea menggelengkan kepalanya pelan melihat ayah dan anak itu.

***

"Hiks...sakit mom..."

Alea and her Stupid Widower [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang