8. I just want Mommy

37.3K 3.7K 183
                                    

Rey memijit pangkal hidungnya. Ia benar benar pusing memikirkan masalah yang tengah menimpanya saat ini. Sudah mencari Lea berhari hari tapi tidak menemukannya, Ray yang sampai saat ini tidak ada perkembangan. Rey bahkan rela meninggalkan pekerjaannya demi mencari mommy kesayangan Ray.

Rey menepikan mobilnya di area parkir sebuah cafe, mungkin secangkir kopi hangat mampu menenangkan pikirannya saat ini.

Pria berahang tegas itu duduk di salah satu kursi yang tersedia di sana, ia melambaikan tangannya pada seorang pelayan.

"Give me one espresso."

"Tunggu 10 menit lagi tuan."

Rey menelungkupkan wajahnya di lipatan tangan. Pria itu seperti orang yang benar-benar memiliki masalah berat.

"Permisi. Ini pesananmu"

Rey mengangkat wajahnya namun seketika matanya melebar dengan bibir yang tertarik membentuk senyuman lebar.

"Alea?"

"Itu kamu? Benar benar kamu kan?"

Rey langsung menarik tangan Lea saat gadis itu hendak meninggalkannya.

"Apa!" Bentak Lea dengan berusaha melepaskan cekalan tangan Rey, tapi pria itu malah semakin mempererat cekalannya.

"Lea please listen to me, Ray membutuhkanmu." Ucap Rey melirih di akhir kalimatnya.

"Kan lo sendiri yang nyuruh gue buat jangan pernah temuin Ray lagi."

"Aku tau aku salah kamu boleh membenciku tapi jangan libatkan Ray dia masih sangat kecil. Dia membutuhkanmu Lea."

"Dia anak lo. Lo harusnya bisa ngatasin itu."

Belum sempat Rey menjawab tubuhnya sudah terdorong mundur, dan pria dingin di samping Lea lah perlakuannya.

"Mr. Richardson?" Gumam Rey bingung, bagaimana bisa?

Siapa yang tidak tau dengan
Eleo Helios Richardson pemilik usaha multi sektor yang bergerak di bidang properti, perhotelan bahkan pertambangan. Jika disandingkan dengan Rey maka Rey hanya seperti seonggok tai yang mampu Leo singkirkan kapan saja.

"Ada apa sweetheart? Dia menyakitimu?"

Tanya Leo dengan menunjuk Rey.

Rey mengerutkan keningnya bingung, sepertinya Lea dan pria itu memiliki hubungan khusus itulah yang Rey pikiran.

"Engga kak."

"Lalu?"

"Saya hanya ingin meminta Lea agar mau menemui anak saya, hanya itu." Leo mengalihkan pandangan ke Rey. Menatap Rey lekat lekat.

"Mr. Felixian?"

Rey mengangguk perlahan.

"Sayang temui anaknya."

"Tapi kak...."

"Alea?"

"Oke."

Rey melebarkan senyumnya, akhirnya setelah perjuangannya mencari Lea akhirnya ia bisa membujuk Lea agar mau menemui anaknya.

"Lea pergi dulu."

"Hati hati. Dan ingat apa yang selalu kakak ajarkan pada kamu."

Lea mengangguk dan sedikit berjinjit agar bisa mencapai pipi sang kakak.

Cup

Lea tersenyum sekali lagi dan pergi meninggalkan cafenya diikuti Rey yang masih bertanya-tanya tentang apa hubungan keduanya.

Alea and her Stupid Widower [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang