Bab 9 | Video Call

383 55 19
                                    

Biasanya ketika weekend tiba aku selalu menyempatkan diri untuk pulang ke kampung halaman. Kebetulan jadwal kuliahku sedang kosong. Sehingga aku bisa tenang karena tidak sampai membolos.

Di semester tiga ini waktuku lebih banyak tersita untuk kuliah, organisasi, dan tak lupa juga Ian tentunya. Terkadang tak jarang aku merasa rindu pada omelan mami yang selalu kudengar ketika diriku membuat ulah. Jadi, hal inilah yang membuatku tak sabar untuk segera sampai di rumah.

Jarak dari Malang ke rumahku kurang lebih sekitar enam puluh kilometer. Biasanya aku memilih sarana transportasi semacam bis kota. Selain karena murah, juga waktunya terbilang lebih fleksibel ketimbang kereta lokal. Meskipun terkadang aku harus rela terjebak macet di tengah perjalanan.

Mungkin di antara kalian belum ada yang tahu tentang kampung halamanku. Sebenarnya aku berasal dari Sidoarjo. Sebuah kota kecil yang terkenal lumpur lapindonya daripada si ikon kotanya.

Kemarin saat aku mengabari Kak Brian tentang rencana kepulanganku, tiba-tiba dia ingin sekali ikut mengantarku sampai rumah. Hanya saja aku tidak mau mengganggu acaranya pada weekend kali ini. Sebab aku masih ingat kalau beberapa hari sebelumnya dia sempat cerita kalau dia dimintai tolong untuk menjadi bintang tamu di acara pernikahan sepupunya. Jadi, secara otomatis lelaki itu sudah diwanti-wanti sama mamanya buat gak keluyuran di hari Sabtu. Makanya dia sedikit kecewa, karena tak bisa ikut dengan aku ke Sidoarjo. Namun, aku sudah bilang padanya bahwa ia bisa menghubungiku kapanpun dia mau.

***

Setelah selesai makan malam, aku memutuskan kembali mengurung diri di kamar. Kubiarkan mami beserta keponokanku menguasai ruang tengah sepuas mereka. Lagipula aku juga tidak terlalu suka menikmati waktu santai dengan menonton siara televisi.

Sambil merebahkan diri di atas kasur yang empuk, jemari tanganku tengah sibuk mengotak-atik ponsel. Tak sengaja mataku mendapati beberapa pop up notifikasi pesan Wassup. Setelah kuperiksa kembali, ternyata Kak Brian si pengirimnya. Lelaki itu bilang kalau dirinya baru saja tiba di rumah setelah beraktivitas seharian.

Sayangnya pesan yang ia kirim tak kunjung kubalas. Jadi, dia akan kembali lagi setelah membersihkan diri. Akhirnya kuputuskan untuk menunggunya beberapa saat.

Ian🦊
| By~
| Kamu lagi apa??
| Aku baru pulang
| Capeeeek 😩
| Loh, kok gak dibales?
| Oke deh, nanti aku lanjut lagi
| Mau mandi dulu
| Tapi bentar dulu deh..
| Nih, dapet salam dari pacarnya
| Katanya dia kangen 😋

Aku senyam-senyum sendiri saat membaca deretan pesan manis dari Kak Brian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku senyam-senyum sendiri saat membaca deretan pesan manis dari Kak Brian. Terlebih ketika melihat foto yang ia kirimkan padaku. Hingga membuatku sukses menjadi salah tingkah.

Dua puluh menit kemudian, lelaki itu kembali mengirim pesan padaku. Rupanya dia baru saja selesai mandi. Namun tak ada angin ataupun hujan, tiba-tiba Kak Brian meminta ijin untuk mengajakku melakukan panggilan video.

Space | Youngk DAY6Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang