Keesokan harinya Asya terbangun dari tidur, ia melihat jam dan ternyata masih jam 5.00. Ia mendapati burung hantu yang mengetuk-ngetuk jendela kamarnya. Ia segera membuka jendela tersebut dan mengambil surat yang dibawa oleh burung hantu tersebut, dan ternyata surat dari Wood.
To Asya
Selamat pagi cantik. Kuharap hari-harimu menyenangkan. Aku hanya ingin mengajakmu ke Hogsmade hari ini. Apakah kau mau? Kirim balasan secepatnya. Aku tunggu.
Oliver Wood
Asya tersenyum-senyum sendiri melihat Wood mengajaknya ke Hogsmade. Asya segera membalas surat tersebut.
To Wood
Baiklah, aku mau. Tentukan jam dan tempat kita akan bertemu.
Asya
Ia menggulung perkamen tersebut dan mengikatnya dikaki burung hantu tersebut, ia mengusap bulunya sebelum melesat pergi.
Tak lama kemudian burung hantu itu kembali lagi membawa sepucuk surat.
To Asya
Kita berangkat jam 9 dan aku akan menjemputmu ke asrama.
Oliver Wood
Burung hantu itu melesat pergi, namun tak lama ada burung hantu lain yang membawa sepucuk surat, dan ternyata surat tersebut dari Snape.
Untuk Asya.
Hari ini temani aku ke Diagon Alley untuk membeli bahan ramuan. Kutunggu kau di ruanganku sehabis sarapan. Tak ada penolakan, dan kalau kau ada janji dengan seseorang, batalkan saja.
Severus Snape
Asya nampak murung setelah membaca surat dari Snape. Kemudian Asya beranjak dari tempat tidur.
"Masih ada 1 jam lagi sebelum sarapan. Aku olah raga dulu aja kalia ya. Udah lama aku ga olahraga." ucap Asya dan segera mengganti pakaiannya.
Asya segera keluar dari asrama menuju halaman sekolah dan mulai berolahraga. Ia melakukan beberapa pemanasan seperti push up, sit up, dan beberapa jenis pemanasan yang lainnya. Tanpa ia sadari, Snape memperhatikannya dari kejauhan. Snape tampak sedikit mengagumi Asya ketika sedang berolahraga. Aura yang dipancarkan Asya ditambah dengan keringat yang bercucuran, membuatnya semakin terlihat cantik.
Asya menyudahi kegiatan olahraganya dan bergegas menuju ke asramanya untuk membersihkan dirinya karena sebentar lagi akan sarapan di Aula.
Setelah bersiap-siap dan memakai jubah Slytherin nya.
"Ayo ke Aula bodoh! lama banget dandannya." teriak Asya
"Iya sabar dong, gak usah teriak-teriak juga, sakit telingaku." gerutu Pansy.
"Ya makannya cepet, aku udah lapar."
"Iya udah ayo." ajak Pansy.
Asya dan Pansy bergegas menuju Aula. Ia berpapasan dengan Wood yang juga akan menuju ke Aula.
"Hai, wood. " sapa Asya sambil melambaikan tangan.
"Oh hai, nanti jadi kan?" tanya Wood.
"Emm.. Maaf Wood aku sepertinya gak bisa, tadi professor Snape mengajakku ke Diagon Alley untuk membeli beberapa bahan untuk ramuan. Maaf ya Wood, lain kali kita bisa pergi, oke?" ucap Asya.
"Ya udah, tidak papa." ucap Wood lalu tersenyum kecut. Nampak raut muka kecewa Wood. Asya merasa tak enak dengan Wood karena menolak ajakannya. Namun ia juga tak bisa menolak ajakan Snape karena ia harus menjalankan sebagai asisten.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine (A Severus Snape)
Teen FictionNatasya Claudia Heavenly. Gadis yang berasal dari asrama Slytherin yang ikut berpetualang dengan The Trio Golden. Seorang gadis yang mampu memikat hati seorang pria dingin bernama Severus Snape. Akankah takdir mempersatukan mereka? Yuk baca ceritan...