Malam tiba, Asya terbangun dari tidurnya. Ia memandangi sekeliling dan tak menemukan seorang pun di asrama. Ia mendongak menatap jam dinding dan ternyata sudah memasuki jam makan malam.
"Ah.. Kenapa Pansy tak membangunkanku!" gerutu Asya dan beranjak dari kasurnya keluar dari asrama. Ia memutuskan untuk pergi ke Great Hall.
Brakk
Semua pasang mata memandangi Asya yang baru saja memasuki Great Hall tak terkecuali para professor yang tengah menyantap hidangannya. Begitu juga dengan Snape yang tengah memandang dan mengerutkan keningnya heran. Biasanya ia tak pernah melewatkan jam makan sekalipun. Tapi ia kini memandangi wajahnya yang pucat pasi. Apa gadis ini sakit? Snape cepat-cepat menggelengkan kepalanya berusaha agar tidak memikirkan gadis itu.
Asya meneguk ludahnya kasar dan langsung berlari menuju meja asramanya.
Asya menjitak kepala Pansy, "kenapa kau tak membangunkanku?!"ucapnya sedikit keras.
"Tadi aku sudah membangunkanmu. Tapi kau tidur seperti mayat, susah dibangunin.."ucap Pansy. Asya beralih memadangi Draco dengan tajam.
"Kau juga! Kenapa tidak membangunkanku?"
"Aku tak tega membangunkanmu. Kau tidur lelap sekali. Kau tahu? Jika kau tidur wajahmu manis sekali."ucap Draco menggoda Asya. Dan tentu saja, seketika kedua pipi Asya bersemu merah malu.
"Berhentilah menggodaku, atau aku akan—"
"Akan apa? Huh?"
"Arkh.. Lupakan."
Mereka menghabiskan dan menikmati makan malam saat semuanya selesai, mereka dipersilahkan untuk kembali asrama guna mengistirahatkan diri mereka. Kecuali Asya yang masih duduk di meja bersama Draco. Pansy dan lainnya sudah kembali ke asrama.
Prof. Dumbledore menghampiri Asya dan Draco."Miss Heavenly, bisakah kau ke ruanganku? Ada yang ingin aku bicarakan kepadamu."
"Bisa, Professor."
"Drake—kau duluan saja ke asrama aku nanti nyusul."
"Baiklah,"
Asya bergegas ke ruangan kepala sekolah. Ia tiba di depan patung Gargoyle dan mengucapkan sandi. Seketika tangga melingkar itu membawanya sampai di depan pintu ruangan kepala sekolah."Masuk.."ucap Dumbledore. Asya masuk dan ternyata ia tidak sendirian, melainkan ada Snape dan Prof. McGonagall.
"Ah, Miss. Heavenly silahkan duduk." Asya duduk di sebelah Snape dan menggeser kursinya agak menjauh dari Snape tanpa menoleh ke arahnya sekalipun. Tapi Snape masih tetap melirik Asya.
"Well, Miss. Heavenly. Besok sudah mulai ujian, dan di sini aku mau setelah ujian kau mau mendapatkan bimbingan pribadi dari professor Snape.."
"Hah?"ucap Asya dan Snape bersamaan.
"Cie bareng.."goda Prof. McGonagall.
"Tidak tidak, Albus kau gila aku tidak mau membimbing gadis aneh ini.."
"Eh siapa juga yang mau diajari oleh pria gila stress sepertimu. "
"Heh! Aku tidak gila!"
"Kau gila."
"Kau"
"Kau"
"Kau"
"Pokoknya kau! Gak mau tau!"ucap Asya menunjuk-nunjuk Snape.
"Dasar bocah freak!"
"Heh aku bukan bocah freak Snape!"
"Berani kau?!" Snape sudah naik pitam dan langsung mendorong punggung kursi ke belakang dan sontak membuat Asya terhuyung ke belakang. Namun dengan sigap Asya menarik jubah Snape dan alhasil Snape juga ikut jatuh tepat di atas tubuh Asya Dan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine (A Severus Snape)
Teen FictionNatasya Claudia Heavenly. Gadis yang berasal dari asrama Slytherin yang ikut berpetualang dengan The Trio Golden. Seorang gadis yang mampu memikat hati seorang pria dingin bernama Severus Snape. Akankah takdir mempersatukan mereka? Yuk baca ceritan...