Double update ni ha!
*******
"Apakah sakit hati seorang anak di masa lalu merupakan alasan yang cukup untuk memasukkan kembali orang yang tak bersalah ke dalam Azkaban?"
DUARR!
Tali-tali tipis seperti ular menyembur dari ujung tongkat Snape dan membelit mulut, pergelangan tangan, serta kaki Lupin. Lupin kehilangan keseimbangan dan jatuh ke lantai, tak mampu bergerak. Dengan raung kemarahan, Black melangkah siap menerjang Snape, tetapi Snape mengacungkan tongkatnya tepat diantara kedua mata Black.
"Professor, apa yang kau lakukan?"protes Asya.
"Diam! Apakah kau tak melihatnya?!"bentak Snape.
"Beri aku alasan, "bisiknya, "Beri aku alasan untuk melakukannya, dan aku bersumpah akan kulakukan."
Black langsung berhenti. Tak bisa dikatakan wajah siapa yang lebih memperhatikan kebencian. Harry berdiri terkesima, tak tahu harus bagaimana atau percaya kepada siapa. Asya perlahan melangkah maju mendekati Snape dan berkata.
"Professor Snape, tak ada salahnya kan kau mendengarkan mereka terlebih dahulu?"
"Miss Heaverly, kau sudah akan diskors dari sekolah ini!"bentak Snape. "Kau, Potter, Granger, dan Weasley meninggalkan halaman sekolah, berkumpul dengan pembunuh dan manusia serigala. Untuk sekali saja dalam hidupmu, tahan lidahmu."
"T-tapi kalau ada kekeliruan, bagaimana?"lanjut Asya.
"DIAM, ANAK BODOH!"teriak Snape, mendadak tampak seperti orang gila. "JANGAN BICARA HAL YANG TIDAK KAU KETAHUI!"beberapa bunga api memercik dari ujung tongkatnya, yang kembali tertuju ke wajag Black.
"Aku tahu semuanya!"ucap Asya, lalu berhenti sejenak. "Aku tahu masa lalu kau, aku tahu masalalu kalian! Jadi jangan berpikir bahwa aku tak tahu apa-apa!"teriak Asya. Harry, Ron, dan Hermione menatap Asya dengan tatapan bingung. Snape membulatkan matanya karena terkejut, tapi kemudian ia menatap Asya tajam.
"Aku tahu bagaimana kehidupanmu di masa lalu. Tentang The Marauders yang selalu mengganggumu, dan masalah percintaanmu dengan Li-"ucapan Asya terpotong oleh Snape.
"DIAM BODOH! AKU TAK BUTUH DENGAR OCEHANMU!"bentak Snape. Raut mukanya jelas-jelas menampakkan ekspresi sangat marah, bahkan lebih menakutkan. Akhirnya Asya pun diam. Kemudian pandangan Snape beralih ke Black.
"Pembalasan sungguh manis rasanya,"Snape mendesag ke wajah Black. "Betapa aku mengharapkan akulah orang yang akan menangkapmu... "
"Kau terpedaya lagi, Severus, "gertak Black.
"Asal anak utu membawa tikusnya ke kastil.. " dia mengedikkan kepala ke arah Ron, "...aku akan ikut tanpa memberontak. ""Ke kastil?"kata Snape licik. "Kurasa kita perlu pergi sejauh itu. Yang harus kulakukan hanyalah memanggil Dementor begitu kita keluar dari lubang Dedalu. Mereka akan senang sekali melihatmu, Black... Saking senangnya mereka akan memberimu kecupan, kurasa... "
Sisa warna yang tinggal sedikit di wajah Black kini menghilang sama sekali. "Kau-kau harus mendengarkan aku, "katanya parau. "Tikus itu-lihat tikus itu.. "
Tetapi ada kilatan mengerikan di mata Snape yang tak pernah dilihat mereka sebelumnya. Dia tampak tak bisa diajak kompromi. "Ayo, kalian semua, "katanya. Dia menjentikkan jarinya, dan ujung tali-tali yang membelit lupin melayang ke tangannya. "Aku akan menarik manusia serigala ini. Mungkin Dementor akan mengecupnya juga... "
Sebelum sadar apa yang dilakukannya, Harry menyeberangi kamar dalam tiga langkah, dan memblokir pintu.
"Minggir, Potter, kau sudah dalam kesulitan besar, "gertak Snape.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Mine (A Severus Snape)
Teen FictionNatasya Claudia Heavenly. Gadis yang berasal dari asrama Slytherin yang ikut berpetualang dengan The Trio Golden. Seorang gadis yang mampu memikat hati seorang pria dingin bernama Severus Snape. Akankah takdir mempersatukan mereka? Yuk baca ceritan...