26#

51 11 0
                                    

Hari Senin pagi, Reina dan para perempuan lainnya berangkat lebih pagi untuk melanjutkan proses jahit menjahit.

Reina tak lupa memasakkan sarapan untuk anak laki-laki, ia juga membuatkan bekal untuk semuanya dan menaruhnya di meja dapur.

"Reina-San nggak apa-apa? Kemarin malam kelihatannya capek sekali dari pertandingan sengit kemarin..."

"Hahaha, pertandingan kemarin memang sengit ya, aku sampai lari ke sana kemari. Jangan khawatir, aku sudah makan banyak dan istirahat yang cukup"



Sesampainya di sekolah, mereka langsung menuju studio jahit dan melanjutkan pekerjaan mereka yang tertinggal.

Reina menduduki tempatnya dan mulai melanjutkan pekerjaannya. Ia membuka kantung jas dan memeriksa nya terlebih dahulu sebelum lanjut

"Oh sial... lengan ku ketinggalan..."

Yang dimaksud Reina adalah pola lengan yang sudah di gunting di kain. Mau tak mau Reina memotong lagi dengan sisa bahan yang ada sambil ngomel-ngomel sendiri

Jam 8, mereka berhenti dari pekerjaannya, sebentar lagi bel masuk dan mereka memutuskan untuk istirahat sebentar selama 10 menit. Hari ini mereka harus hadir semua di kelas untuk mendengarkan arahan wali kelas mengenai festival budaya ini.

Setelah istirahat yang singkat itu, Reina dan yang lain memasuki kelas, anak-anak cowok sudah tiba duluan di kelas, Reina menghampiri Takao yang sedang mengobrol dengan yang lain membicarakan tentang persiapan festival budaya ini

"Ada apa?"

"Ah, tidak.. aku akan kembali ke kursi ku. Maaf jika mengganggu obrolan kalian"

"Lah? Terus ngapain ke meja ku coba"







Bel berbunyi, wali kelas sudah memasuki kelas masing-masing, wali kelas 1-A meminta Makoto untuk membagikan selembaran kertas dari kepala sekolah.

"Jadi, bapak dengar kalian akan membuat tea house dengan tema Maid & Butler. Dan... selanjutnya apa yang akan kalian lakukan setelah mendapat izin pemakaian bangunan glass House di sana?"

Makoto menjelaskan secara bertahap rencana-rencana yang sudah di bicarakan bersama-sama. Mina dan Akemi menunjukkan kostum maid dan butler yang Sudah jadi sepasang, yang lain terkagum melihat hasil kostum nya

"Desain nya dibuat oleh Reina-san, semuanya dari aksesorisnya hingga sepatunya"

"Sepatu?!"

"Aku hanya desain baju dan aksesoris, kalau sepatu sih tentu dari sponsor ya. Aku dan oniisama bersama-sama membuat proposal untuk mendapatkan sponsor, dan hasilnya lumayan dapat 5 sponsor"

"Wuah.. Okugawa memang hebat..."

"Oke, karena bapak sudah mengetahui rencana kalian, kalau begitu kita langsung bekerja saja. Ayo semuanya, kita ke Glass House untuk berberes-beres!"






Di Glass House, para murid laki-laki berserta wali kelas gotong royong membersihkan Glass House sementara anak-anak perempuan melanjutkan tugas mereka di studio jahit, Makoto berbicara kepada wali kelas perihal sponsor yang ia dapatkan. Ada perusahaan furnitur yang bersedia menyediakan fasilitas untuk Tea House mereka, kemudian ada perusahaan bunga hias yang bersedia untuk menyediakan berbagai bunga untuk di hias, dan bunga nya di pilih langsung oleh Reina

"Semuanya akan tiba besok, jadi hari ini murid laki-laki akan berfokus membersihkan Glass House di luar dan di dalam"

Makoto membagi-bagi tugas per kelompoknya, sementara Makoto masuk ke dalam kelompok bersih-bersih kebun belakang Glass House. Dan tentu saja wali kelas mereka ikut membantu

When the Gray and White MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang