20#

48 10 0
                                    

"..... hah?"

Reina dan Makoto terdiam. Mereka berdua menatap wanita itu dengan tatapan aneh

Mengapa mereka tiba-tiba dituduh sebagai penyebab penangkapan adik-adik wanita itu. Siapa sebenarnya wanita yang menuduh kakak beradik Okugawa ini?

"Nona, selama saya masih sabar tolong segera bawa motor anda dan keluar dari sekolah ini!!"

"Tidak, aku sudah bertemu dengan si duo bajingan ini! Adik-adikku hanya sekedar ingin melihat-lihat saja tapi gara-gara bocah kecil dua itu adik-adikku di tangkap!!"

"Sekedar melihat...?"

"Ditangkap?"

"Ah, jangan-jangan.. Reina,apa yang kasus itu?"

"Ooh.. mohon maaf sebelumnya nona, apakah adik-adik nona mengendarai mobil dengan cat yang sudah terkelupas?"

"Itu milik ayahku! Kalian juga menyita mobil ayahku, sekarang ayah terpaksa diam di rumah karena mobilnya di sita dan ngga bisa pergi kerja! Kalian berdua harus bertanggung jawab!"

"Bertanggung jawab..?"

"Mohon maaf sebelumnya, kami berdua sama sekali tidak mengetahui pengkapan adik-adik nona, dan kami tidak ingat melaporkannya ke polisi"

Kakak beradik Okugawa terus menerus menyampaikan perkataan mereka dan meminta untuk wanita tersebut tenang dahulu

Lama kelamaan, banyak murid yang melihat kejadian ini, petugas keamanan lainnya turut datang untuk menyeret wanita kasar ini keluar

Tapi, wanita itu masih bersikeras untuk meminta mereka berdua bertanggung jawab atas penangkapan adik-adiknya,dan ia juga sangat keras kepala tak mau di bawa oleh petugas keamanan dan terus mengelak

"Nona, ini peringatan terakhir! Jika nona tidak keluar dari sini, maka kami akan memanggil polisi kemari!"

"Silakan saja! Setelah itu aku akan memanggil pengacara dan menuduh mereka sebagai pelaku utama!"

Makoto dan Reina semakin bingung. Mereka sama sekali tidak tahu apa-apa, bahkan mereka berdua juga tidak tahu wajah si adik nona ini seperti apa. Sungguh aneh

Takao yang daritadi hanya melihat dari belakang,lama kelamaan ia jadi kesal. Ia melangkah maju untuk meminta wanita kasar ini pergi

"Aku Shizen Takao, sang pangeran pertama dari kekaisaran. Mohon maaf, kedatangan anda mengganggu kami dan sangat merepotkan petugas keamanan. Tolong anda segera pergi"

"Pangeran pertama.. hah, mentang-mentang kamu bertunangan dengan pangeran pertama kamu bisa meminta perlindungannya kan? Mohon maaf pangeran, tapi tunangan anda sangat tidak tahu tata krama dan tidak mengakui kesalahannya. Berkat dia, adik-adik saya yang tidak memiliki niat jahat tertang-"

"Aku tidak mengatakan 2 kali. Kata-kataku tadi sudah cukup jelas kan? Sekali lagi kamu menghina tunanganku, artinya kau menghinaku pula"

Wanita itu terdiam. Takao langsung merangkul bahu Reina dan mengajaknya untuk segera masuk ke kelas. Makoto dan yang lain juga mengikuti




Sesampainya di kelas, kejadian tadi pagi menjadi perbincangan hangat di kalangan murid. Reina dan Makoto yang tidak tahu apa-apa terus di tanyai oleh anak kelas lain

Sampai-sampai ivan dan Yuuya terpaksa menutup pintu kelas paksa dan mengunci dari dalam, yang lain menutup jendela dan menutup gordennya juga

"Apa-apaan sih wanita itu? Yang tidak tahu tata krama siapa coba?!"

"Mina, sudahlah. Mungkin tak perlu di ungkit-ungkit lagi, bahkan Reina dan Makoto juga tidak tahu apa-apa kan?"

"Iya sih, tapi.."

When the Gray and White MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang