09#

58 11 0
                                    

Hari minggu pagi, Reina meminta Takao untuk menyempatkan waktunya karena ada sesuatu yang ingin Reina pastikan. Oleh karena itu,mereka pergi ke Sun House yang ada di tengah perumahan ini. Kebetulan di Sun House sedang tidak ada siapa-siapa, lagipula ini permintaan egois Reina yang menginginkan bicara 4 mata di pagi-hari

Sun House ini dibangun sengaja untuk para siswa siswi yang ingin bercengkrama dengan kawan-kawannya dan menikmati teh atau snack bersama, dan ini menjadi tempat yang cocok untuk berbicara satu sama lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sun House ini dibangun sengaja untuk para siswa siswi yang ingin bercengkrama dengan kawan-kawannya dan menikmati teh atau snack bersama, dan ini menjadi tempat yang cocok untuk berbicara satu sama lain. Tidak hanya ada 1, tapi ada banyak yang tersebar di perumahan super luas ini

Cuma sun house ini yang lokasi nya dekat dengan asrama kelas 1-Aq

"Jadi? Apa yang ingin kamu bicarakan?"

Ucap Takao sambil duduk si sofa yang luas itu. Reina duduk di depannya,ia mengucapkannya to the point

"Um, yang mulia.. apakah yang mulia yang menggenggam tangan saya.. saat kita berumur 9 tahun di gedung konvensi center.. saat pesta tahun baru yang di selenggarakan oleh keluarga kekaisaran"

"Lalu? Jika aku berkata 'iya' apa yang akan kamu lakukan?"

"Eh? U, um itu.. ada anak laki-laki yang bilang, ia ingin bertemu denganku lagi.. jadi.. aku berharap aku bisa bertemu lagi dengannya karena.. dia tidak menghindariku yang berbeda ini. Bahkan ia tidak menolak tanganku,aku tak bisa melupakan kehangatan itu.. dan aku ingin mengucapkan terima kasih kepadanya.."

Reina menunduk malu,wajahnya tersenyum mengingat kenangan yang membuatnya hangat saat itu. Disaat ia ingin menegakkan kepalanya, tiba-tiba ia mendapat pelukan dari Takao yang sudah berpindah ke samping nya

"Kau menemukanku. Beruang putih"

"Eh? Eeh..? Eh?!"

Reina terkejut, wajahnya merona seperti buah persik, ia bingung dan badannya tak bisa bergerak karena dipeluk oleh Takao.

"Tu.. tuan tikus..?"

"Iya. Aku adalah tuan tikus yang kau temui dulu. Aku memanggilmu beruang putih karena kamu mengenakan dress berwarna putih yang kontras dengan warna kulitmu. Jadinya kamu terlihat besar seperti beruang"

"Ta, tapi tidak sopan memanggil seorang wanita 'beruang'.."

"Kau juga begitu. Tanpa mengetahui siapa diriku kau seenaknya memanggil 'tuan tikus'. Siapa yang tidak sopan disini?"

"Uh, i, itu karena yang mulia mengenakan pakaian serba berwarna abu-abu dari atas hingga ke bawa.."

"Itu karena aku menyukai warna abu-abu. Dan sepertinya warna favoritmu adalah putih"

"Ugh.. tapi,yang mulia.. saya.. sungguh senang karena saya bisa bertemu lagi. Terima kasih telah menemani saya saat itu"

Reina tersenyum lebar, tanpa sadar Takao menyentuh rambut Reina bahkan ia menyibak rambut Reina yang panjang itu

When the Gray and White MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang