Hari kedua demo eskul,seluruh murid memasuki gedung seni dan pertunjukan. Gedung itu tergolong luas dan dipenuhi ornamen yang antik, bahkan di pintu depan mereka langsung disambut standing banner dan beberapa rangkaian bunga besar yang menjadi ucapan selamat datang untuk para murid baru
Mereka mengambil nomor kursi dan menempati kursi yang sesuai dengan nomor yang mereka ambil di depan. Reina dan kawan-kawan duduk sebaris,mereka mendapat bagian di posisi paling depan
Mendadak Reina jadi teringat sesuatu
"Tempat ini mengingatkan ku saat nonton orkestra di Australia dengan ibunda dan ayahanda.."
"Oh? Benarkah itu?"
Ucap Rina, Reina mengangguk semangat
"Iya, saat aku berumur 10 tahun aku diajak ke Australia untuk liburan. Lalu, haha-ue mengajak kami sekeluarga untuk nonton orkestra"
"Hee.. begitu"
Ucap Takao dengan nada tak pedulinya
"Apa terdengar membosankan di telinga yang mulia?"
"Hmm... iya"
"Sudah kuduga"
Takao mengambil buku biru yang terletak di setiap kursi. Ia membaca isi buku tersebut. Buku itu adalah buku klub, mereka menamainya 'buku biru' karena sampul buku nya yang sama dengan warna resmi sekolah yaitu Classic Blue.
Di gedung ini, setiap klub seni musik dan pertunjukan akan menampilkan demo klub nya. Terdiri dari teater, orkestra, paduan suara, drum band, dan tari. Seharusnya klub koto tampil disini juga, tapi untuk suatu alasan mereka lebih memilih untuk tampil di gedung aula dibanding gedung seni dan pertunjukan
Ketua osis dan wakil osis muncul di atas panggung,mereka bertindak sebagai pembaca acara hari ini.
"Selamat datang di gedung seni dan pertunjukan Tokyo Elite Academy!"
"Disini kalian akan menyaksikan demo klub dari klub seni musik dan pertunjukan, yang pertama akan tampil adalah klub teater. Silakan,untuk ketua klub teater menyambut para adik kelas kita ini"
Mic di serahkan kepada ketua klub teater, ia menyampaikan sambutan dan beberapa kata. Tak lama lagi, ia langsung ke belakang panggung dan membiarkan anggotanya menampilkan sebuah teater singkat
Beberapa lama kemudian...
Takao mulai bosan. Bahkan ia sampai menguap, Reina langsung menutup mulut Takao karena itu tak sopan
"Yang mulia, saya tahu ini mulai membosankan tapi setidaknya sembunyikan kebosanan anda"
"Kau... berani sekali ya"
"Maafkan saya, tapi tolong maklumi ini"
"Huh"
Percayalah,Makoto sedang menahan kepalan tangannya untuk tidak melayang ke wajah Takao. Untung Yuuya dan Ivan yang duduk di sebelahnya menghentikan niat Makoto untuk meninju Takao karena bersikap buruk dan sinis dengan Reina
Setelah 3 klub usai melaksanakan demo eskul, ada jeda istirahat 35 menit. Para murid belum berkenan untuk keluar, oleh karena itu panitia osis membawa mereka ke ruang snack yang posisinya ada di bagian belakang gedung seni dan pertunjukan ini
KAMU SEDANG MEMBACA
When the Gray and White Meet
Fanfiction*Lanjutan dari Our Manager mantel tebal berwarna tikus,sarung tangan wol berwarna tanah gaun putih seputih salju,mata berwarna pink seperti permata musim dingin adalah musim dimana hewan-hewan berhibernasi,itu pikirnya "hei,ini musim dingin kenapa k...