Beberapa hari setelah festival, kegiatan sekolah kembali normal. Pekan ini entah mengapa seluruh anggota komite kedisplinan mengadakan rapat darurat sepulang sekolah. Sang ketua komite keamanan menunggu semua anggotanya memasuki ruangan, jarinya terus mengetuk meja tanda tak sabaran. Ia juga sesekali melihat jam tangannya, masih ada 2 orang yang belum datang. Pintu ruangan terbuka, hanya Takao yang memasuki ruangan
"Hm? Dimana Okugawa-San?"
"Dia ada latihan kyudou hari ini, ada turnamen menjelang musim gugur nanti"
"Kalau begitu tolong sampaikan kepadanya juga ya setelah ini"
Takao mengangguk. Sang ketua berdehem, ia menunjukkan selembar kertas yang merupakan permasalahan yang di tulis oleh murid lain. Tidak hanya itu, ada setumpuk kertas di meja kerjanya juga ia bawa
"Jadi begini. Kita ini kan selalu menerima permasalahan yang diterima oleh murid lain mengenai keamanan. Dan bulan ini kita paling banyak memiliki laporan tentang... wanita gentayangan yang selalu menari di danau"
"Hah?"
Sang ketua menceritakan bahwa akhir-akhir ini sering sekali seorang murid melihat sosok wanita yang berdiri di atas danau sekolah. Wanita itu berambut cokelat dan berpakaian serba putih. Terkadang mereka melihatnya di siang hari dan sore hari, tidak ada laporan tentang penampakannya di malam hari
Sang ketua mengira mereka harus berjaga di sekolah hingga malam hari. Karena ia pikir, energi hantu itu akan melemah di malam hari dan mereka harus segera menuntaskan jika ia muncul
Takao berpikir semua ini hanyalah omong kosong, pikirnya apa yang mereka lihat itu hanyalah imajinasi berlebihan mereka saja. Mungkin mereka kecapekan, itulah yang ada di benak Takao
Tapi, melihat laporan yang isinya hampir sama semua selama sebulan sudah pasti ada sesuatu yang janggal
"Oleh karena itu, kita akan mulai berpatroli mulai besok dan dibagi shift. Untuk anggota yang tak bisa datang mohon diberitahu juga mulai besok jadwalnya sudah ada di papan ini. Oke, kalian boleh pulang"
Malamnya di halaman belakang asrama 1-A, Takao memberitahu soal rapat darurat tadi. Jujur, Reina shock mendengarnya. Ia memang tak pernah melihat hantu sebelumnya tapi di pikirannya hantu adalah sosok yang menakutkan, suka mengganggu dan sulit di lawan
"Ugh, aku harap aku tak mendapat shift malam..."
"Hahah, kamu percaya yang begituan?"
"Hantu itu ada tahu!"
"Bagiku hanya imajinasi liar mereka saja sih. Lagipula, mana kita tahu yang mereka lihat itu manusia atau hantu. Mana ada hantu muncul di siang hari"
"Menurutku tidak ada sistem waktu.. yang namanya penampakan hantu tetap saja seram!! Kalau energi mereka memang lagi kuat-kuatnya saat siang itu juga seram!"
"Hantu penari? Aku pernah lihat"
Akemi yang sedari tadi mendengarkan ikut nimbrung. Ia secara pribadi pernah melihat hantu itu juga. Reina terkejut diam, ia penasaran tapi satu sisi juga takut
"Waktu itu aku sedang memberi makan angsa yang ada di danau, lalu begitu aku menengok ke depan ada sosok wanita yang berdiri di ujung danau sedang melihat ke air. Rambutnya panjaaaang sekali hingga masuk ke dalam air dan ia hanya berdiri di situ saja"
"Lalu? Kamu kabur begitu saja?"
"Nggak dong! Jarang-jarang ada kejadian seperti itu jadi aku dekati dia!"
"O, oh.. lalu,apa yang terjadi?"
"Begitu aku sampai di ujung sana dia langsung menghilang. Oh iya, dia meninggalkan sesuatu di sana jadi ku ambil siapa tahu dia akan datang lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
When the Gray and White Meet
Fanfiction*Lanjutan dari Our Manager mantel tebal berwarna tikus,sarung tangan wol berwarna tanah gaun putih seputih salju,mata berwarna pink seperti permata musim dingin adalah musim dimana hewan-hewan berhibernasi,itu pikirnya "hei,ini musim dingin kenapa k...