28#

42 9 0
                                    

Hari kedua festival budaya, kelas 1-A bersiap-siap untuk membuka toko mereka dan kali ini Reina membuat stock lebih banyak dari kemarin, ia tak menyangka ada banyak orang yang menyukai resep racikannya. Mungkin karena resepnya sangat limited edition dan hanya dapat bisa di rasakan saat festival budaya seperti ini saja

Dan ternyata, begitu festival dibuka pengunjung yang mengunjungi Tea House kelas 1-A lebih banyak dari yang kemarin. Mungkin karena kemarin ada banyak orang-orang yang merekomendasikan Tea House kelas 1-A dan menu limited edition dari Okugawa Group yang sudah terkenal itu

Murid kelas 1-A yang bekerja sebagai pelayan terus mondar-mandir mencatat pesanan, mengantar pesanan, melayani pengunjung, dan refill air putih di meja yang sudah mulai habis.

Pace Reina lebih cepat dari kemarin dan ia lebih fokus lagi membuat pesanan, ia juga tak banyak berbicara ketika sedang dalam mode kerja begini

"Reina-san, pesanan nomor 5 dan nomor 7 sudah?"

"Ini, selanjutnya pesanan nomor 8"

"Oke"

Tea House sedang di jam sibuk-sibuknya, Yuuya yang melayani pembayaran melihat seorang pengunjung pria yang duduk di luar memegang nomor antrean sedang merokok. Di sebelahnya ada seorang ibu dan anak kecil yang sedang dipangku oleh ibunya

Sang anak merasa terganggu dengan asap rokok dan terbatuk-batuk. Yuuya meminta Ivan untuk menggantikan kasir, ia ingin menegur pengunjung pria tersebut

"Tuan, maaf mengganggu. Bisakah tuan mematikan rokok nya? Pengunjung di sebelah anda terganggu dengan asap rokok yang di keluarkan. Selain itu di sekolah ini dilarang merokok"

"Heh, itu kan hanya berlaku untuk murid. Orang luar tak masalah kan?"

"Peraturan itu dibuat untuk siapa saja, selama tuan berada di lingkungan sekolah ini tuan harus menaati peraturan tersebut. Jika tidak menaati, saya tidak akan segan-segan memanggil petugas keamanan dan mengeluarkan tuan"

"Cih. Ya sudah nih, sudah mati kan api nya?"

Pengunjung pria itu menginjak rokoknya dan membiarkannya. Yuuya menatapnya tajam, mendadak pria itu merinding sendiri. Yuuya menyuruhnya untuk membuang rokok di tempat sampah yang tersedia, dengan tatapan seram dari Yuuya pria itu langsung memungut rokoknya dan membuang ke tempat sampah

Kali ini Reina bergantian mengantar pesanan dan melayani pengunjung. Sekaramg ia sedang mengantarkan pesanan nomor 10

"Sweet moonlight dan strawberry cheesecake telah tiba. Selamat menikmati"

Pengunjung perempuan yang kebetulan dilayani oleh Reina menjadi sangat gugup

"U, Um nona Reina... aku datang kesini karena rekomendasi dari temanku, katanya teh racikan buatan nona Reina sangat enak, jadi aku datang kemari..."

"Terima kasih banyak telah datang kemari, senang rasanya racikan saya disukai oleh banyak orang termasuk teman anda-"

PRANG!

Reina dan pengunjung lain terkaget dengan suara pecah yang tak jauh dari posisi Reina, ia melihat Akemi sedang dimarahi oleh pengunjung dan pengunjung itu terus mengoceh dan mengeluh kalau teh nya tidak enak

Awalnya Akemi hanya sekedar mengantarkan pesanan, pengunjung tersebut langsung menyambar minumannya dan memuntahkan apa yang ia minum. Akemi terkejut dan mengira ada sesuatu yang tercampur di dalam tehnya, saat ia ingin bertanya sang pengunjung malah melempar cangkir ke lantai dan memarahi Akemi

"Siapa yang buat teh ini?! Rasanya tidak enak sekali!"

Reina langsung menghampiri pengunjung tersebut dan bertanya apa yang terjadi

When the Gray and White MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang