25#

49 11 0
                                    

Nadeshiko membuka dokumen yang di kumpulkan oleh para bawahannya dan asistennya mengenai keluarga Hebikawa

Mereka selama ini memang tidak pernah mengancam atau memiliki koneksi dengan keluarga Okugawa, tapi gara-gara ulah keluarga Umihebi akibatnya keluarga cabang Umihebi membuat seluruh anggota keluarga Okugawa berhati-hati meskipun mereka tidak ada hubungannya dengan mereka.

"Dendam Kesumat terlalu dalam sampai-sampai yang lain kena imbasnya juga. Hm?"

Nadeshiko menghentikan tangannya di lembar yang ia pegang. Ia membaca dengan teliti dari atas hingga bawah.

Halaman yang ia baca adalah halaman mengenai data anak tertua keluarga Hebikawa

"Hebikawa Kazuhiko... bekerja sebagai pengamat politik kerajaan. Hmmm... sebenarnya ia bisa saja lolos dari kecurigaanku tapi... dia masuk ke dalam partai yang di mana partai ini sekelompok orang yang dicurigai menentang Reina sebagai ratu di masa depan...."

lalu ia beralih ke lembar selanjutnya. Halaman selanjutnya adalah data mengenai anak kedua dan terakhir, Hebikawa Sachi.

"Haah... kalau begini caranya, bisa-bisa adiknya juga terlibat"













Setelah menjalani latihan bersama akhirnya tiba juga festival olahraga. Seluruh murid dan guru sudah mengenakan pakaian olahraga.

Kelas 1-A tiba di sekolah bersama dengan kelas 1-B, Ketua kelas dari masing-masing kelas memberikan pita putih untuk di ikat di kepala

"Oniisama, aku akan menyaksikan aksi oniisama sebagai tim pendukung"

"Lihat saja nanti. Aku akan menyemangati kalian dengan sekuat tenaga dan sepenuh hati!!!"

Oh iya,karena Makoto tidak mengikuti perlombaan apa pun, ia masuk ke dalam tim penyemangat. Makoto juga berlatih dengan anak kelas lain yang masuk ke dalam tim penyemangat

"ah, aku beli minum dulu. Punyaku ketinggalan di asrama..."

"Reina, aku juga"

"Eh? Tumben Ruri ketinggalan barang..."

"Aku kan juga manusia, jadi wajar kalau lupa"

Reina dan Ruri sama-sama ke lantai 2 untuk membeli minum di mesin penjual otomatis yang terletak di cafetaria

"Ruri mau minum yang mana?"

"Aku sih... susu stroberi saja"

"Aku air mineral ini saja deh"

"Pantas saja kulitmu selalu kelihatan bagus dan bersih, selain teh herbal ternyata ini rahasianya..."

"Hahaha, tidak juga.. sedari kecil haha-ue selalu menyuruh kami untuk selalu minum air mineral yang cukup setiap harinya"

Setelah mendapatkan minuman yang mereka inginkan, mereka kembali ke kelas

Dalam perjalanan ke kelas, Ruri mendengar bisikan-bisikan yang cukup mengganggu pendengarannya. Jangan lupa, kalau Ruri memiliki pendengaran yang amat tajam

"Hoi, kalau mau ngomongin orang langsung saja di depannya, nggak usah bisik-bisik segala"

"Ma, maaf!!"

Reina yang tidak tahu terbingung-bingung melihat 2 orang anak kelas 1-D tadi langsung lari terbirit-birit

"Reina, mereka berdua itu membicarakanmu. Aku tak tahan mendengar omongan mereka"

"Haah, Ruri selalu saja begitu ya. Kalau ada orang yang membicarakan ku diam-diam, pasti kamu langsung bertindak. Tapi, aku berterima kasih sih kepadamu dan Yuuya"

When the Gray and White MeetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang