x 24 x

1.4K 212 23
                                    

Seorang gadis bersurai merah muda kini tengah duduk di bangku atap sekolah dengan sebelah tangan yang menopang kepalanya dan tangan kanannya memegang bolpoin yang di gerak-gerakan. Tatapannya mengarah pada selembar kertas yang belum terisi.

Fisika.

Sakura benci mata pelajaran yang satu itu. Ia semakin benci karena di beri tugas lain yang teramat rumit karena ia tidak mengerjakan pr.

"Tuhan bantu aku menjawab semua ini," pintanya dramatis seraya menatap beberapa soal yang tidak ia mengerti sama sekali.

"Jadi murid yang rajin biar pintar. Soal begitu saja tidak bisa,"

Sakura melirik sinis.

"Contoh adik mu tuh. Cantik, pintar, baik, rajin lagi,"

Sakura bangkit dari duduknya dan membalikkan tubuhnya untuk menatap pemuda yang menyindirnya.

"Aku tahu sebenarnya kau hanya pura-pura peduli dengan Sakira kan? Kau tidak bosan menjadi jahat, Sakura?"

Sakura mengernyitkan keningnya tidak suka dengan ucapan yang di lontarkan Sai baru saja.

"Kau menyukai Sakira?" tanya Sakura santai seraya bersedekap dada.

"Kenapa? Kau mau memberi ku syarat yang susah agar kau mau merestui ku?" kekeh Sai.

"Tidak. Aku hanya ingin memberi tau kalau Sakira itu sudah punya orang yang dia cintai," jawab Sakura dengan senyuman manisnya.

"Maksudmu pacar?"

Sakura mengangguk dua kali.

"Masih pacar kan? Bukan suami," sahut Sai. Ia berjalan menuju pembatas besi dan menyenderkan tubuhnya di sana.

"Mana Sasuke?"

"Ada di cuekin, giliran tidak ada di cari," sindir Sai.

"Suka-suka,"

"Kau serius menyukai Sasuke?" tanya Sai seraya mendorong pelan dahi Sakura menggunakan telunjuk nya.

"Ck, kau satu-satunya saksi perjuangan ku selama ini, Sai," kesal Sakura.

Sai tersenyum mendengarnya, "Semangat kakak ipar,"

"Sinting," gumam Sakura geli.

Sakura memejamkan matanya menikmati sapuan angin yang menerpa wajahnya. Tanpa ia sadari jika Sai menatapnya intens.

Saat Sakura membuka matanya, ia segera membalas tatapan Sai.

"Aku tau, aku cantik. Tapi aku hanya mencintai Sasuke," ucap Sakura polos yang membuat Sai terkekeh kecil.

________________________

Sakura menoleh ke sisi kanan ketika ekor matanya melihat Sasuke yang menyamai langkah kakinya.

"Kemana?"

"Ngumpul tugas,"

"Sudah makan?"

Sakura hanya menggeleng. Langkah kaki Sasuke terhenti ketika Sakura memasuki ruang guru. Ia memilih bersandar di dinding seraya menunggu Sakura.

Tak berselang lama Sakura keluar.

"Kelas mu jam kosong?" tanya Sakura yang heran saat Sasuke di luar. Padahal istirahat kedua masih 30 menitan lagi.

Sasuke mengangguk.

"Sasuke,"

"Apa?"

"Lapar, kantin yuk?"

"Iya, ayo,"

Mereka berjalan beriringan menuju kantin yang ternyata tidak sepi. Sakura baru tau jika hampir semua kelas jam kosong karena rapat dadakan semua guru dan dewan-dewan sekolah.

MIRROR OURSELVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang