x 17 x

1.7K 284 63
                                    

Sejak tadi Sakura tidak berhenti tersenyum manis semenjak berangkat dari rumah. Kalian tahu karena apa? Siapa lagi kalau bukan karena Sasuke. Pemuda itu menjemputnya pagi ini.

Hal sederhana seperti ini saja membuat Sakura berbunga-bunga.

Ia terus melangkahkan kakinya menuju ke arah kamar mandi untuk mengganti bajunya karena jam mata pelajaran pertama adalah olahraga.

Setelah berganti baju olahraga dengan celana sebatas lutut serta kaos lengan pendek yang ujungnya masih ia gulung, Sakura mengikat surai merah mudanya menjadi satu.

Tak lupa ia menyemprotkan face mist ke wajahnya secara merata. Sakura bercermin terlebih dahulu sebelum meninggalkan kamar mandi dan berjalan menuju lapangan basket indoor.

Bel memang belum sepenuhnya berbunyi, namun Sakura lebih memilih menunggu di lapangan basket daripada di kelas. Toh kemarin malam sudah ada info dari guru di grup kelas kalau hari ini membahas tentang bola basket.

Sakura lebih memilih menunggu di salah satu bangku penonton seraya membuka ponselnya. Tak lama kemudian bel berbunyi, dan setelah beberapa menit, teman-teman sekelasnya mulai berdatangan.

"Aku kira kau tidak masuk Sakura,"

Sakura menoleh untuk melihat siapa yang berbicara. Gadis itu sekilas tersenyum sebelum menjawab ucapan salah satu teman kelasnya.

"Mana mungkin,"

Tak lama setelah itu, Guru yang mengampu mata pelajaran olahraga di kelasnya datang dengan peluit yang menggantung di lehernya.

"Ayo semuanya segera bentuk barisan!" titah guru berjenis kelamin laki-laki tersebut seraya menepuk tangannya beberapa kali.

Setelah semua murid-muridnya sudah berbaris termasuk Sakura. Si guru jantan tadi kembali berbicara.

"Seperti yang sudah saya sampaikan tadi malam. Hari ini kita akan bermain permainan bola besar yaitu bola basket. Dan berhubung hari ini saya di tunjuk oleh pihak sekolah untuk mewakili sekolah dalam pertemuan guru penjaskes, kalian akan saya tinggal,"

Saat semua murid hendak bersorak senang, guru tersebut segera mengangkat tangannya dan berucap.

"Tapi kalian tidak boleh meninggalkan lapangan sebelum pelajaran saya berakhir. Oleh karena itu, saya sudah membagi beberapa tim untuk kalian belajar basket. Tim cewek melawan tim cewek dan tim cowok melawan tim cowok. Dan untuk ketua kelas, kali ini bertugas menjadi wasit. Nama-nama tim sudah saya kasih pada ketua kelas. Mengerti?!"

"Mengerti!" jawab semua murid dengan kompak.

"Baiklah saya tinggal, selamat pagi,"

Selepas kepergian guru itu, si ketua kelas mulai membacakan nama-nama tim. Dan kini semua tim sudah bersiap di posisinya masing-masing.

Tim cewek main terlebih dahulu.

Sakura dan Sakira satu tim. Dan mereka harus melawan tim Matsuri.

"Oke, kalian suit," ucap si ketua kelas pada Sakura dan Matsuri selaku ketua tim. Keduanya melakukan suit dan Matsuri yang menang.

"Kau pilih apa Matsuri?"

"Koin," jawab Matsuri cepat dengan nada sarkastik.

"Kau yang gambar ya Sakura?"

"Oke,"

Ketua kelas yang bertugas menjadi wasit kini mulai melemparkan uang koin tersebut ke udara dan kembali menangkapnya.

Sakura tersenyum puas sedangkan Matsuri mendengus kesal saat melihat koin tersebut menunjukkan pilihan Sakura.

Mereka berdua bersiap saat si ketua kelas mulai melemparkan bola basket ke udara. Dan Sakura dengan cepat meraih bola tersebut lalu mendribble nya menuju pihak lawan.

MIRROR OURSELVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang