Pertandingan basket di akhiri dengan skor Sky lebih unggul daripada Starlight.
Beberapa pemain sudah meninggalkan lapangan dan beberapa murid juga sudah meninggalkan lapangan termasuk Sakura, dan Ino yang kini sedang duduk di kursi taman dengan di temani oleh beberapa camilan.
"Kata Dei kau ada jadwal kontrol hari ini. Aku ikut ya,"
"Boleh,"
Ino memicingkan matanya ketika ia tidak sengaja melihat seorang pemuda berjalan di koridor.
"Sakura, bukankah itu Gaara dan Sakira?" tanya Ino seraya menunjuk seorang pemuda yang tengah berbincang dengan Sakira.
Sakura mengikuti arah tunjukan Ino dan seketika itu ia berdiri.
"Kau mau kemana?" tahan Ino saat Sakura hendak menghampiri keduanya.
Sadar dengan apa yang ingin ia lakukan, Sakura kembali mengurungkan niatnya untuk menghampiri Sakira.
Buat apa juga ia membela gadis itu? Lagipula itu juga bukan urusan nya. Sakura sudah tidak ingin terlibat apapun yang berkaitan dengan Sakira.
Ia sudah lelah dengan semuanya.
Sakura kembali duduk dan melanjutkan memakan camilannya bersama Ino.
Bohong jika ia tidak ingin tau apa yang menjadi perdebatan antara Gara dan Sakira.
Karena jika Sakira tengah bersedih, entah kenapa perasaan Sakura juga ikut bersedih. Maka dari itu ia benci ketika melihat saudara kembarnya tengah sedih akan sesuatu.
Sakura dan Ino memperhatikan Gara dan Sakira dari kejauhan. Tampak keduanya tengah berdebat.
Walaupun Sakura sudah tau kemana arah perbincangan keduanya, tapi ada ke inginan untuk lebih mengetahui semuanya."Sasuke," gumam Sakura seraya kembali bangkit ketika ia melihat Sasuke yang tampak menarik Sakira ke belakang punggungnya.
Sementara itu Sasuke menatap tajam pemuda di hadapannya yang terlihat kasar saat tengah berbincang dengan Sakira.
"Jangan ganggu dia,"
"Jangan ikut campur-" tanya Garaa dingin.
"Sakira temanku, aku berhak ikut campur," potong Sasuke jauh lebih dingin.
"Teman?" tanya Garaa mengulang.
"Ini masalah ku," geram Garaa ketika Sasuke tidak kunjung pergi dari hadapannya.
"Kau ada masalah dengannya?"
Sakira menggeleng cepat.
"See?"
"Kau lihat kan ganteng?"
Garaa, Sasuke, dan Sakira menoleh saat Matsuri datang dengan tatapan tidak suka.
"Cewe yang kamu banggakan lebih memilih orang lain daripada cowo nya sendiri,"
"Itu kenapa aku selalu melarangmu untuk tidak berhubungan dengan cewe murahan itu!" tunjuk Matsuri dengan kesal.
"Berhenti menyebutku murahan!" bentak Sakira yang sudah lelah dengan segala hinaan yang ia terima.
"Kenapa? tidak terima?"
Sakira menghempaskan genggaman Sasuke dan melangkah maju hingga berhadapan dengan Matsuri.
"Karena dari awal yang murahan itu kau, Matsuri," ucapnya dengan nada rendah.
"Tutup mulutmu bangsat. Kau tidak sadar di sini kau lah perusak hubungan orang!"
"Aku bukan perusak! Tapi kau Matsuri!" balas Sakira.