x 12 x

1.7K 238 16
                                    

Sepasang emerald Sakura tampak berkaca-kaca saat ini. Setelah tindakan yang dilakukan Gara beberapa menit yang lalu. Sakura segera meninggalkannya tanpa mengucapkan sepatah katapun. Yang ada di pikirannya saat ini adalah Sasuke.

Ia mengendarai mobilnya menuju ke arah rumah Sasuke.

Siapa yang akan terima jika first kiss nya di ambil oleh orang yang tidak ia kenal? Walaupun Gara menganggap dirinya Sakira, namun tidak sepantasnya kan? Dan Sakura akan bersumpah, ia tidak akan pernah merestui Gara dengan Sakira.

Sesampainya di halaman rumah milik Sasuke, gadis itu keluar dari mobil dengan mengusap sudut matanya yang berair.

Ia memasuki rumah tersebut tanpa salam. Karena ia tahu hanya ada Sasuke di dalam.

"Sasuke," panggil Sakura ketika ia melihat Sasuke yang menuruni tangga.

Pemuda itu terdiam ketika melihat kedatangan Sakura yang tiba-tiba. Dan ia semakin terkejut ketika gadis itu menghampiri nya yang masih terdiam di tangga kemudian memeluknya.

"Sasuke," rengek Sakura yang suaranya teredam akibat pelukannya.

"Sakura lepas," Sasuke melepas paksa pelukan Sakura dan mencoba menatap gadis tersebut. Namun Sakura kembali menenggelamkan kepalanya di dada Sasuke.

Pemuda itu menatapnya heran.

"Kenapa?" tanya Sasuke datar. Ia meletakkan kedua tangannya di bahu Sakura dan kembali melepaskan pelukan gadis itu dengan pelan.

Sasuke sedikit menunduk untuk melihat wajah Sakura yang memang berdiri satu tangga di bawahnya.

"Kenapa nangis?" tanya Sasuke lagi.

Bukannya terlihat menyedihkan namun Sakura tampak menggemaskan saat ini.

Sakura melepaskan lengannya dari pinggang Sasuke kemudian mengusap kedua pipinya yang basah seperti anak kecil.

"Mau cium," ucap Sakura pelan dengan kedua mata berkaca-kaca.

Sontak Sasuke menatapnya tajam. Sungguh, ia tidak mengerti dengan jalan pikiran Sakura.

"Sasuke, cium," rengek Sakura lucu. Namun respon Sasuke yang berbalik dan meninggalkannya membuat Sakura menunduk. Ia berbalik kemudian mendudukkan dirinya di tangga.

Sakura menenggelamkan kepalanya di lipatan lengannya, ia benar-benar membenci Gara.

"Gara bangsat, Gara sialan," lirih Sakura kesal. Kali ini kedua tangannya bertugas untuk mengusap pipinya yang kembali basah.

Ia kesal, sangat kesal.

Bagaimana jika Sasuke tahu bahwa bibir Sakura sudah tidak perawan lagi? Bahkan saat ini pun kecupan Gara masih terasa begitu jelas di bibirnya.

Tapi apa dengan Sakura memberitahu Sasuke pemuda itu akan peduli? Sepertinya tidak.

Sakura harus bagaimana? Rasanya benar-benar masih nyata dan ia tidak nyaman.

"Pulang. Kau tidak punya rumah?"

Pertanyaan tersebut membuat Sakura menoleh sekilas sebelum mengangguk.

"Aku pulang," pamit Sakura dengan sangat pelan.

Saat langkahnya hendak melewati pintu. Sasuke menahannya. Ia menatap wajah Sakura dengan intens.

"Cerita," tuntutnya tegas.

Sakura menggeleng, "Tidak mau,"

"Kenapa?" Sasuke berusaha untuk merendahkan nada suaranya karena ia juga penasaran dengan sikap aneh Sakura.

MIRROR OURSELVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang