Sasuke menatap Sakura yang tengah duduk manis di sofa ruang tamu dengan bermain ponselnya. Sedari tadi gadis itu hanya diam bahkan menatapnya saja enggan apalagi mengajaknya berbicara.
Kalian tahu saat Sasuke sampai di rumah yang ia dapatkan apa? Rumah itu sepi. Bahkan Sai yang tadinya ada pun kini tidak ada.
Sasuke bangkit dan berjalan menuju dapur. Pemuda itu membuka kulkas dan mengambil makanan kesukaan Sakura. Ia yakin gadis itu mau berbicara setelah ini.
"Taruh hp nya,"
Sakura diam. Ia masih bermain game di ponsel milik Sasuke. Sebenarnya ia tidak nyaman dengan situasi seperti ini. Apalagi saat bersama Sasuke. Namun perempuan harus jual mahal kan? Ia mau Sasuke duluan yang mengucapkan maaf.
"Sakura, taruh hp nya," ulang Sasuke sekali lagi.
Sasuke mendudukkan dirinya di samping Sakura. Pemuda itu mengambil ponsel miliknya yang berada di tangan Sakura dan memasukkannya ke dalam saku.
"Aku mau pulang!" ucap Sakura kesal. Ia benar-benar kesal dengan sikap menyebalkan Sasuke. Bahkan saking kesalnya ia masih tidak mau menatap pemuda itu.
"Nanti," Sasuke meletakkan dessert box di pangkuan Sakura. Membuat gadis itu reflek menunduk kemudian menoleh ke arah Sasuke dengan senyuman manis.
"Buat ku?"
Sasuke mengangguk, "Habiskan,"
Gadis itu segera membukanya dengan tidak sabar. Bahkan ia melupakan kekesalannya pada Sasuke.
Suapan pertama belum juga melunturkan senyumannya. Sakura sangat menyukai sesuatu berbau red velvet. Seakan amarahnya bisa menguap begitu saja jika di hadapkan dengan yang berbau red velvet. Tergantikan dengan senyuman manis yang menghiasi wajah cantiknya.
Lihat saja sekarang, ia sudah mengubah posisinya menjadi menghadap ke arah Sasuke yang masih menatap nya.
"Mau?" tawar Sakura masih dengan senyuman yang menghiasi bibirnya.
Saat Sasuke hendak menjawab, Sakura sudah memasukkan sesuap ke dalam mulut Sasuke. Gadis itu terkekeh melihat tatapan Sasuke yang menajam.
"Enak kan?" tanya Sakura seraya duduk seperti semula. Gadis itu sudah kembali anteng menikmati makanan di tangannya.
Selagi menunggu Sakura makan, Sasuke meninggalkan nya dan pergi menuju kamarnya. Pemuda itu berniat mengambil laptop untuk menyelesaikan tugas OSIS nya.
Tak lama kemudian Sasuke kembali dan duduk di samping Sakura dengan laptop yang berada di pangkuannya. Pemuda itu tampak fokus saat ini.
"Sasuke," panggil Sakura.
Sasuke menoleh sekilas guna merespon panggilan Sakura.
"Maaf,"
Kali ini Sasuke menghentikan gerakan jarinya dan menatap Sakura yang juga menatapnya. Namun sesekali ia menunduk untuk kembali mengambil sesuap kue dan memakannya.
"Seharusnya kau yang meminta maaf duluan tapi aku tahu kau tidak akan pernah mengucapkannya dulu, jadi aku minta maaf karena sudah marah-marah. Walaupun kau yang salah tapi minta maaf bukan berarti kalah kan? Seharusnya kau malu sebagai laki-laki karena tidak mau memulai. Tapi tak apa, itu tidak akan merubah perasaan ku padamu," ucap Sakura panjang lebar disertai cengiran di akhir kalimat.
"Sudah?"
Sakura mengerjapkan matanya mendengar pertanyaan Sasuke.
"Sudah ngomongnya?"
Gadis itu mengangguk polos. Dan menunggu reaksi Sasuke. Namun yang di tunggu hanya mengangguk-anggukan kepalanya dan kembali menatap laptopnya yang masih menyala.