Sakura menatap ke luar jendela mobil yang sepinya minta ampun. Entah kenapa ia malah memikirkan wajahnya yang mirip zombie tadi.
Gadis itu memelankan laju mobilnya ketika melihat seorang nenek-nenek yang tengah mengambil dagangannya yang berserakan. Sakura menatap nenek-nenek itu dari balik mobilnya yang ia hentikan.
Bukannya tidak mau membantu, Sakura hanya takut jika nenek itu adalah komplotan begal. Secara, jalanan ini sepi kendaraan bahkan hanya mobil Sakura yang melewati jalanan tersebut. Lampu jalanan juga tidak begitu terang.
Sakura takut jika nenek itu hanya berpura-pura dan ketika Sakura akan menolongnya, para begal itu keluar.
Gadis itu menutup mulutnya ketika nenek tadi di tendang oleh seorang pria yang tiba-tiba datang.
"Berikan uang daganganmu sekarang!!" bentak pria itu pada nenek tersebut.
Sakura mengeratkan genggamannya di stir kemudi. Gadis itu keluar dengan raut wajah kesal dan menghampiri pria dan nenek itu.
"Punya otak tidak!? Kalau kau butuh uang, itu kerja! Jangan mengambil hak yang bukan milikmu!!" bentak Sakura kesal dan membantu nenek itu berdiri. Tanpa tahu jika pria tadi menyeringai melihat gadis dihadapannya.
"Aku akan membebaskan nenek ini jika kau mau ikut denganku," balas pria tadi tajam.
"Tidak," sahut Sakura cepat. Gadis itu segera menuntun nenek tersebut ke arah mobilnya. Namun langkahnya terhenti ketika pria tadi berjalan melewatinya dan memblokir jalannya.
"Jangan ganggu gadis ini," ucap nenek itu pelan dengan suara yang sedikit serak.
"Kau pikir aku takut denganmu?" tantang Sakura seraya berdiri di hadapan nenek tersebut.
"Menarik juga ternyata," gumam pria di hadapan Sakura.
"Tidak mungkin jika kau tidak mempunyai Ibu. Bagaimana perasaan mu jika Ibumu diperlakukan seperti nenek ini?" tanya Sakura datar dan tajam.
"Ikut aku," geram pria itu seraya menarik tangan Sakura kencang. Gadis itu berusaha menahan tubuhnya agar tidak terbawa pria tersebut.
"Lepas!" sentak Sakura.
DUG!
"Arghh," pria tersebut melepaskan cekalannya dan menyentuh aset pribadinya yang baru saja mendapatkan tendangan maut Sakura. Sedangkan gadis itu memanfaatkannya dengan mengajak nenek tadi memasuki mobilnya dengan cepat.
"Sial!" gumam pria itu ketika mobil Sakura melaju cepat melewatinya.
"Terimakasih," ucap nenek di samping Sakura dengan nada serak.
Sakura hanya meliriknya dan fokus mengendarai mobilnya. Gadis itu fokus pada jalanan yang ia lewati. Berharap agar ia sampai pada jalanan besar.
"Siapa namamu nak?" tanya Nenek tadi.
Lagi-lagi Sakura hanya meliriknya tanpa menjawab pertanyaan nenek tersebut.
______
Sasuke menatap jam di dapurnya. Pukul sepuluh, ia menatap gerimis dari jendela dapurnya. Pemuda itu membuka aplikasi chatnya dan melihat room chatnya dengan Sakura. Gadis itu terakhir di lihat sore tadi.
Biasanya Sakura akan mengiriminya pesan jika sampai rumah atau pun mau pergi. Walaupun ia tidak menggubrisnya sekalipun. Sasuke mengangkat kedua bahunya dan menutup jendela dapur.
______
"Kenapa tuh?" Matsuri bertanya ketika melihat sahabatnya tampak mengoleskan sebuah crim ke pergelangan tangannya yang memerah.