Alunan musik yang begitu damai membuat semua orang yang berada di tengah-tengah pesta tersebut merasa tenang. Sakura yang semenjak tadi pisah dengan Mebuki dan Kizashi kini sedang menatap seorang pemuda yang sejak tadi membelakanginya.
Gadis itu melangkah dengan sangat pelan. Saat tepat berada di belakang Sasuke, Sakura memajukan kepala nya dan berbisik pelan, "Hai suami," sapanya lembut.
Tubuh Sasuke sempat terkejut namun hanya beberapa detik. Sakura kini sudah berpindah posisi menjadi di samping pemuda itu dengan kedua tangan yang memeluk lengan Sasuke dengan manja.
Saat Sasuke hendak melepaskan tangan Sakura, sudah terlebih dahulu gadis itu melepaskannya dan terkekeh kecil melihat Sasuke yang merasa terganggu.
"Kenapa tidak memberitahu ku jika kau datang?"
"Kau siapa?"
Sakura memajukan bibirnya ketika mendengar balasan Sasuke yang terlampau cuek.
"Calon istri," gumam Sakura lirih dengan senyum yang tertahan.
Sasuke hanya meliriknya sekilas sebelum beranjak.
"Mau kemana sih sayang?"
"Sakura bisakah kau diam sehari saja?" langkah Sasuke terhenti dan menatap gadis di hadapannya dengan datar. Namun gelengan Sakura membuat Sasuke menghela nafas lelah.
"Memangnya kenapa?"
"Aku bosan lihat tingkah mu," jawaban Sasuke membuat Sakura menghentakkan kakinya kesal.
"Tapi maunya sama Sasuke," tanpa memperdulikan Sakura, Sasuke pergi begitu saja.
"Sasuke," panggil Sakura namun masih tetap di abaikan.
"Sayang,"
"Suamiku,"
"My prince,"
"Byy,"
"Setan,"
Gadis itu segera menutup mulutnya ketika tiba-tiba Sasuke berbalik dan menatapnya tajam.
"Itu ada setan," tunjuk Sakura berusaha mengalihkan tatapan Sasuke. Bukannya ia takut, namun detak jantungnya sangat tidak wajar saat ini.
Sakura pun berusaha menyembunyikan senyumannya walaupun gagal.
"Apa?" tanya Sasuke.
"Apa apanya?"
"Mana setan?"
"Itu," tunjuk Sakura asal.
Sasuke mengikuti arah tunjuk Sakura dan mengangguk dengan senyuman tipis.
Pemuda itu berjalan tepat kehadapan Sakura dan berbisik rendah.
"Kau benar, dan setan itu menyukaimu," setelah mengatakan nya ia pergi begitu saja. Mengabaikan Sakura yang melirik arah tunjuknya. Ia memang penakut, badannya saja merinding saat Sasuke memberitahunya.
"Sasuke takut," gumamnya lucu. Ia menatap sudut ruangan yang sempat ia tunjuk tadi dan segera lari begitu saja.
_______________
Sakura mengepalkan kedua tangannya ketika di depan sana Kizashi, Mebuki, dan juga Sakira yang tengah tersenyum manis ketika Kizashi mengenalkan Sakira pada rekan kerja Ayahnya.
Entah kenapa Sakura merasa tidak di anggap, kenapa Ayahnya tidak memanggil dirinya juga padahal dirinya ada di tempat yang sama? Kenapa hanya Sakira?
Iri? Jelas. Tidak ada anak yang mau di abaikan seperti ini.
Sasuke yang memang berada di belakang gadis itu menghela nafas ketika melihat kedua tangan Sakura yang mengepal.