Sakura membuka ruangan osis dengan raut wajah kesal. Gadis itu enggan menatap Sasuke yang terus menatapnya sejak membuka pintu tersebut.
Lagi-lagi Sakura masuk ruangan yang ujung-ujungnya akan membawa Sakura dan Sasuke bertengkar.
Gadis itu segera duduk di meja yang biasanya Sasuke gunakan untuk membuat makalah. Sedangkan Sasuke saat ini berada di sofa.
Pemuda itu menatap Sakura yang belum mau menoleh ke arahnya.
"Sini," ucap Sasuke datar.
Sakura masih diam. Gadis itu menatap ke arah lain dan tidak mau bersuara. Sampai langkah kaki Sasuke membuatnya sedikit melirik ke belakang.
"Eh,"
Sasuke membalikkan kursi yang di duduki Sakura dengan pelan namun masih membuat gadis itu terkejut dengan raut wajah lucu.
"Ish," Sakura kembali membalikkan kursinya agar tidak bertatapan langsung dengan pemuda di hadapannya namun Sasuke dengan cepat menahan sandaran lengan kursi tersebut dan menatap Sakura lekat.
"Kenapa?" tanya Sasuke pelan.
Jarak wajahnya dengan wajah Sakura tidak begitu jauh membuat Sakura tidak berani menatap ke Irish hitam Sasuke.
"Tidak apa-apa," gumam Sakura pelan.
Sasuke berjongkok. Pemuda itu menyentuh dagu Sakura dan mengarahkannya ke depan agar tatapan mereka bertemu.
"Apa? Kau mau memarahiku lagi?" tanya Sakura dengan tatapan kesal.
"Siapa bilang?" sahut Sasuke.
Sakura lagi-lagi mengalihkan pandangannya. Gadis itu kesal jika sudah masuk ke ruangan laknat tersebut.
"Lihat aku," ucap Sasuke dingin.
Gadis itu masih menatap ke arah kiri tanpa menuruti ucapan Sasuke.
"Sakura, lihat aku,"
Hening. Tidak ada sahutan maupun pergerakan dari Sakura.
"Kalau kau mau memarahiku marahi saja cepat. Catat namaku di buku hitam mu itu sana. Aku malas berantem Sasuke," ucap Sakura lemah yang masih menatap ke arah lain.
Sasuke kembali bangkit dan berjalan ke arah belakang Sakura. Pemuda itu mendorong kursi yang diduduki Sakura dan mengarahkannya ke arah sofa.
Tentu Sakura terkejut, namun ia tetap diam saat ini.
Sasuke kembali duduk di sofa abu miliknya dengan kedua kaki yang mengapit kaki Sakura.
"Ihh lepassssss," ucap Sakura seraya mendorong lutut Sasuke dengan sekuat tenaga.
"Sasuke ihhh," kesal Sakura dengan memukul-mukul lutut Sasuke yang mengapit kedua kakinya.
"Berhenti bertengkar seperti itu ya?" ucap Sasuke dengan nada yang lembut dan tatapan hangat.
"Bukan salahkuuu, lepassssss,"
"Iya aku tahu bukan salahmu," sahut Sasuke.
"Kalau kau membalas perbuatan Matsuri seperti itu, kau sama dengan Matsuri," lanjut Sasuke yang membuat Sakura menatapnya dan berhenti memukul-mukul lutut Sasuke.
"Kau membelanya?" tanya Sakura pelan.
"Aku tidak membelanya," jawab Sasuke cepat.
"Tapi kau membela Matsuri baru saja," sahut Sakura cepat.
"Aku tidak membela nya, Sakura. Aku hanya tidak mau kau mengotori tanganmu untuk membalas perbuatan liciknya," ucap Sasuke tajam.
"Tapi Matsuri jahat sama Sakira, aku bela Sakira Sasuke,"