Sakura menatap air kolam di depannya dengan tatapan kosong. Gadis itu sudah satu jam lebih berada di kolam yang terletak di dekat samping halaman belakang Sekolahnya.
Sepi, tidak ada siapapun di sana dan suasananya terasa begitu hening, namun Sakura merasa tenang saat kondisi hatinya yang tidak sehat seperti ini.
Gadis itu menggerak-gerakkan kakinya yang masuk ke dalam air seraya menatap gelombang-gelombang kecil yang tercipta akibat dari pergerakannya.
"Sakura," seseorang memanggilnya dan Sakura tau betul siapa orang itu.
Tanpa menyahuti panggilan Sakira, Sakura terus memainkan air kolam dan mengabaikan kembarannya.
"Maaf," gumam Sakira seraya menunduk.
Sakura menoleh dan menatap saudara kembarnya yang tengah menunduk. Tidak ada sahutan dari Sakura sampai Sakira kembali mendongak dan di saat itu juga Sakura kembali mengalihkan pandangannya.
"Aku malas bicara Sakira, pergi," ucap Sakura setelah hening beberapa saat.
Sakira menatap punggung saudaranya dengan sendu. Gadis itu perlahan melepas sepatu dan kaos kakinya kemudian ikut mendudukkan dirinya tepat di samping Sakura dan melakukan hal yang sama dengan gadis itu.
"Jauh-jauh dari air Sakira," kesal Sakura seraya menatap kembarannya dengan tajam.
"Kau juga harusnya jauh-jauh dari air," sahut Sakira dengan lembut.
"Sakura," panggil Sakira pelan.
"Boleh aku cerita?" sambungnya kemudian.
Sakura diam. Tangan kirinya meraih air dan mengangkat air tersebut ke permukaan dan terus mengulangi nya seperti itu.
"Sakura," panggil Sakira setelah tidak mendapatkan respon apapun dari Sakura.
"Maaf ya," ucap gadis itu lagi.
"Maafin aku," lanjutnya.
"Hm," gumam Sakura datar.
Hening kemudian. Tidak ada percakapan dan Sakira juga tidak ingin mengganggu Sakura karena suasana hati Sakura yang terlihat sangat tidak bersahabat.
"Ekhm, aku boleh gabung?" ucapan seseorang membuat Sakura dan Sakira menoleh serempak ke arah Matsuri yang duduk di samping Sakira.
Sakura menghela nafas dan perlahan bangkit kemudian di ikuti Sakira yang juga bangkit.
"Perusak datang," gumam Sakura pelan yang masih di dengar oleh Matsuri.
"Perusak kau bilang?" tanya Matsuri seraya mendongak karena ia masih duduk di tepi kolam.
"Kau bodoh Sakura? Kau lupa? Atau pura-pura lupa?" tanya nya lagi seraya bangkit dan berhadapan dengan Sakura yang menarik Sakira ke belakang.
"Maksudmu?"
"Semenjak kedatangan kembaranmu itu, hidupmu berubah. Kau masih menuduhku sebagai perusak?" sahut Matsuri.
"Hidupku memang seperti ini dari dulu," jawab Sakura pelan.
Matsuri mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar ucapan mantan sahabatnya itu.
"Okedeh, percuma juga memberitahu orang bodoh," gumam Matsuri tanpa menatap Sakura dan gadis itu mengambil sepatu yang sempat ia lepas tadi.
Tanpa mengucapkan apa-apa, Matsuri pergi meninggalkan Sakura dan Sakira.
"Aku rasa ucapan Matsuri benar," ucap Sakira pelan.
"Aku perusak ya?" lanjut gadis itu.
"Hanya orang bodoh yang kemakan omongan orang bodoh," jawab Sakura dengan nada badmood.