Keheningan terjadi didalam mobil. Donghae fokus dengan kemudinya sedangkan di kursi belakang aura tegang terjadi diantara Kyuhyun dan Hyukjae.
Kyuhyun tidak terima saat dirinya dibawa pergi begitu saja. Mereka seolah tidak percaya pada perkataannya mengenai Chanrin yang berada di rumah itu.
"Kalian sama sekali tidak membantuku." Desis Kyuhyun.
"Justru kami membantumu dengan menarikmu pergi dari sana. Sudah jelas rumah itu kosong sejak beberapa bulan yang lalu tapi kau berkata jika Chanrin berada disana." Kesal Hyukjae.
"Aku tidak berbohong! Chanrin memang berada disana." Sentak Kyuhyun.
"Bagaimana jika sekarang kita mencarinya di bandara? Aku yakin Chanrin dan orangtuanya pergi kesana." Ujar Donghae menengahi.
Kyuhyun mengernyit. "Sedari tadi kau selalu berkata jika Chanrin berada di bandara? Untuk apa? Dia tidak pergi kesana. Chanrin ada di rumah itu." Ujar Kyuhyun yang tidak dapat menyembunyi rasa tidak sukanya.
Donghae menghela napasnya. "Dia ada di bandara. Aku yakin itu."
"Aku tahu kedua orangtua Chanrin tinggal di Jepang saat ini, tapi Chanrin juga tidak mungkin ikut bersama mereka bukan?"
Donghae menggedikkan bahunya. "Menurutmu orang tua mana yang akan membiarkan anaknya terluka begitu saja? Pasti mereka membawa Chanrin ke Jepang."
Kyuhyun terdiam. Dia mulai yakin jika mertuanya akan bertindak cepat. Perkataan Donghae seolah menyadarkan dirinya, jika pernikahannya kini benar-benar berada diujung tanduk. Ia harus segera menemui dan meminta maaf pada Chanrin.
Dirinya tidak tahu harus berbuat apa nantinya jika seandainya itu terjadi. Semua ini memang salahnya -Kyuhyun mengakui- tapi tidak bisakah dia mendapatkan kesempatan lagi untuk memperbaiki segalanya?
Kyuhyun berjanji dalam hati jika dia akan memperbaiki semuanya. Meski harus berjuang sendirian, Kyuhyun akan melakukannya. Ia bahkan rela menukar apapun miliknya asalkan Chanrin tetap bersamanya.
Ini bukan karena pertanggung jawaban dari apa yang telah dia lakukan, Kyuhyun melakukan ini untuk mempertahankan hatinya yang mulai hancur.
Dia memang bersalah, sangat bersalah, akan tetapi setiap orang berhak mendapatkan kesempatan kedua, bukan?
Dan Kyuhyun berharap jika kesempatan kedua itu akan dia dapatkan dari Chanrin.
Donghae memutar kemudinya dan memarkirkan mobilnya tepat didepan pintu masuk bandara. Pria itu bahkan tidak peduli teguran atau pelanggaran yang akan dia dapatkan nantinya. Yang terpenting saat ini adalah membantu Kyuhyun mencari Chanrin di bandara.
Kyuhyun mengalihkan pandangannya ke arah luar. Matanya menyipit, memperhatikan sosok yang dikenalnya sedang duduk di kursi tunggu. Setelahnya tangannya membuka kasar pintu mobil dan setengah berlari menghampiri orang itu, meninggalkan Donghae dan juga Hyukjae yang kebingungan.
"Appa." Panggil Kyuhyun pada Tuan Shin.
Pria paruh baya itu terlihat sedikit terkejut melihat kedatangan Kyuhyun. Tampilan pria itu benar-benar kacau dengan wajahnya penuh lebam.
Menormalkan kembali ekspresi, Tuan Shin bangkit berdiri dan berjalan meninggalkan Kyuhyun.
"Appa, kumohon. Aku ingin berbicara pada padamu." Ujar Kyuhyun. Dia mengejar langkah Tuan Shin dan berlutut setelahnya.
"Tidak ada yang perlu bicarakan lagi."
"Appa, aku minta maaf karena sudah menyakiti Chanrin. Aku minta maaf, appa. Aku menyesal." Ujar Kyuhyun dengan kepala tertunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold on or Give up (Complete)
FanfictionPernikahan yang baru seumur jagung itu kini berada di ujung tanduk. Mereka menikah bukan karena perjodohan, tapi karena saling mencintai. Namun apa jadinya jika Kyuhyun-sang suami tidak percaya lagi dengan Chanrin-istrinya? Kesalah pahaman Kyuhyun...