Chapter 8

1K 74 3
                                    

A/n :

Kok aku sedih ya ngeliat viewers lumayan tapi vote dikit.

Makasih yang udah vote^^

Sorry for typo

Happy Reading^^

>>>>>>

"Apa aku masih harus mempercayaimu diatas semua rasa sakit ini?"

>>>>>>

Donghae melajukan mobilnya dengan cepat. Dia harus segera memberitahukan perihal Kyuhyun kepada Chanrin. Ia tidak bermaksud menghancurkan rumah tangga sahabatnya itu. Ia hanya ingin Chanrin tahu kelakuan buruk Kyuhyun, agar dengan begitu Chanrin tidak terlalu terluka nantinya.

Donghae memang mencintai Chanrin. Ia akui itu. Dan ia juga tidak bisa menghentikan perasaannya. Tapi Donghae tidak bermaksud untuk merebut Chanrin dari Kyuhyun.

Dia ingin gadis kecilnya bahagia. Jika Chanrin tidak bahagia bersama Kyuhyun barulah dia yang akan maju untuk membahagiakan Chanrin.

Donghae menghentikan mobilnya tepat di depan gedung apartement Chanrin dan Kyuhyun. Dia mengambil napas panjang sebelum membuka pintu mobil.

Mengeluarkan ponsel hitam canggihnya dari dalam saku jaketnya. Menelpon Chanrin.

"Yeoboseyo, Rin-ah." Ucap Donghae pada dering ketiga panggilan itu di jawab.

"Ya, oppa."

"Aku sudah sampai. Apa aku harus ke apartementmu atau kita bertemu di loby saja?"

"Kita bertemu di caffe lantai satu saja, oppa. Aku akan segera turun."

"Baiklah, aku tunggu."

Donghae memasukan kembali ponselnya. Sekarang dia bingung bagaimana cara menyampaikannya ke Chanrin. Ia takut Chanrin terluka dan menangis. Dia tidak suka melihat gadis kecilnya menangis.

Sesampainya di caffe, Donghae segera memilih meja yang berada di sudut caffe. Bagaimana pun Chanrin adalah istri Kyuhyun dan pastinya dikenal banyak orang, maka dari itu ia harus berhati-hati karena biasa saja seseorang memotretnya dan menyebarkan berita buruk yang tidak benar.

Donghae segera mendongakan kepalanya. Chanrin dengan sweater birunya sudah duduk manis di hadapannya.

"Apa yang ingin kau katakan, oppa?"

"Emm.. bagaimana kabarmu? Sudah lama kita tidak bertemu."

"Benarkah? Seingatku dua hari yang lalu oppa dan Hyukae oppa datang berkunjung ke apartement kami."

Donghae tersenyum bodoh. Dia lupa. Ia mendadak gugup berhadapan dengan Chanrin.

"Ada hal penting apa yang ingin oppa katakan padaku?" Tanya Chanrin lagi.

Chanrin sudah tidak sabar mendengar berita Kyuhyun. Dia sangat penasaran apalagi hingga saat ini Kyuhyun belum juga menghubunginya. Perbedaan waktu Amerika dengan Korea mungkin membuat Kyuhyun tidak kunjung menghubunginya. Pikirnya.

Donghae mengerjapkan matanya. "Kau ingin mendengar berita baik atau buruk dulu?"

"Baik. Aku ingin mendengar berita baik dulu."

Donghae menatap Chanrin dengan binar bahagianya. "Kau masih ingat denganku, Chanchan?"

Chanrin membulatkan matanya mendengar nama itu. Hanya satu orang yang memanggilnya dengan nama itu. Sahabat masa kecilnya.

"Apa maksudmu, oppa? Kau.. jangan bilang kau Dongdong oppa, sahabatku."

Donghae tersenyum miris mendengarnya. "Aku Dongdong oppamu, Rin-ah."

Hold on or Give up (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang