Chanrin berjalan menghampiri meja makan. Hyunjin melihat kearahnya sembari tersenyum. Tangannya terulur dan mengusap pelan rambut Hyunjin.
"Hyunjin belum makan?"
Hyunjin menggeleng. "Belum, eomma. Hyunjin menunggu daddy dan juga eomma dulu. Hyunjin ingin sarapan bersama."
Chanrin tersenyum sembari menarik kursi disebelah kiri Hyunjin. Dia akan duduk disana dan membiarkan satu kursi kosong yang berada tepat disebelah kursi untuk Kyuhyun.
"Ayo kita mulai makan."
"Kemana daddy, eomma? Bukankah tadi daddy memanggil eomma?"
Chanrin mengangkat bahunya. "Eomma tidak tahu. Sudah, sekarang Hyunjin makan ya."
Dengan sigap Chanrin menaruh beberapa macam lauk ke piring makan Hyunjin. Setelahnya barulah Chanrin mengisi piringnya sendiri. Mereka memulai sarapan pagi tanpa menunggu kedatangan Kyuhyun.
Tak lama Kyuhyun datang. Pria itu melirik kearah Chanrin yang tampak mengacuhkannya. Bahkan Chanrin memilih kursi yang berada jauh darinya. Wanita itu sibuk dengan makanannya walau beberapa kali kedapatan menghela napasnya.
Kyuhyun berdeham sembari mengangkat piring makannya, bermaksud meminta untuk diambilkan nasi serta lauk seperti biasanya. Cukup lama tak mendapatkan balasan akhirnya Kyuhyun menaruh kembali piringnya dan mengambil sendiri semuanya.
"Eomma, Hyunjin suka sekali dengan makanannya." Ujar Hyunjin memecah keheningan yang terjadi.
Chanrin menoleh kearah Hyunjin. Wanita itu tersenyum kecil. "Hyunjin ingin tambah nasinya, sayang?"
Anak itu mengerucutkan bibirnya. "Hyunjin ingin, tapi sepertinya perut Hyunjin sudah tidak mampu lagi."
Chanrin tersenyum kecil. "Jangan dipaksakan jika sudah kenyang. Eomma akan memasakannya lagi siang nanti, Hyunjin mau?"
Hyunjin mengangguk dengan semangat. "Mau, eomma."
Suara dehaman membuat kedua orang beda generasi itu menoleh. Chanrin menatap datar Kyuhyun sedangkan Hyunjin menatap bingung kearah daddy-nya.
"Daddy haus ya?" Tanya Hyunjin.
Kyuhyun menggeleng. "Daddy ingin--"
Chanrin bangkit berdiri tanpa memperdulikan percakapan mereka. Tangannya mengambil piring kotor dan menumpuknya menjadi satu setelahnya membawanya ke dapur, meninggalkan Kyuhyun yang menatap terkejut kearahnya.
Kyuhyun memegang dadanya. Mengapa terasa sakit didalam sana melihat sikap acuh Chanrin padanya?
"Daddy, ayo kita bermain. Hyunjin ingin bermain lagi bersama daddy." Pinta Hyunjin.
Kyuhyun memejamkan matanya sejenak, berusaha menghilangkan rasa itu. Kemudian setelahnya mengangguk sembari tersenyum. "Hyunjin tunggu daddy di ruang tengah ya. Daddy ingin berbicara sebentar dengan eommamu."
Hyunjin mengangguk sembari turun dari kursinya. Anak itu berlari kecil menuju ruang tengah. "Jangan berlari, Hyunjin." Peringat Kyuhyun yang diabaikan oleh anak itu.
Setelah memastikan Hyunjin tidak lagi berada disekitarnya, Kyuhyun bangkit berdiri. Pria itu terdiam sedikit lama sembari menimbang keputusannya. Dirinya terlalu bingung, Kyuhyun ingin menghampiri Chanrin tapi dia juga tidak ingin wanita itu besar kepala nantinya.
Pada akhirnya Kyuhyun memilih untuk menghampiri Chanrin. Kakinya melangkah menghampiri Chanrin yang tengah mencuci piring kotor. Cukup lama Kyuhyun berdiri dibelakang Chanrin tapi wanita itu tidak juga menyadarinya.
Kyuhyun mengernyit melihat Chanrin yang terus menggosok piring yang sama berulang kali. Wanita itu bahkan tidak menyadari jika air pada bak wastafelnya sudah terisi cukup banyak hingga menggenang --karena tertutup piring lainnya--.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold on or Give up (Complete)
FanficPernikahan yang baru seumur jagung itu kini berada di ujung tanduk. Mereka menikah bukan karena perjodohan, tapi karena saling mencintai. Namun apa jadinya jika Kyuhyun-sang suami tidak percaya lagi dengan Chanrin-istrinya? Kesalah pahaman Kyuhyun...