Happy Reading..
>>>>>>
"Jika bertahan dapat merubah mu kembali menjadi yang seperti dulu, maka aku rela terluka untukmu. Tetapi jika semua pengorbanan ku sia-sia, aku akan menyerah dan melepaskan mu"
>>>>>>
Chanrin kembali ke rumahnya setelah mengantarkan Kyuhyun ke bandara. Ia merasa ada sedikit keanehan tadi. Bukankah Kyuhyun memiliki jet pribadi tapi mengapa tadi Kyuhyun lebih memilih ke bandara dan menaiki pesawat umum? Chanrin berusaha berpikir positif dan menepis segala macam pikiran buruknya.
Apa yang harus dia lakukan sekarang? Kyuhyun sedang pergi ke Amerika entah berapa lama. Kedua orang tuanya masih berada di Jepang, malah berkemungkinan akan tinggal disana. Apa dia pergi menemui temannya saja? atau memilih beristirahat saja di rumah?
Akhirnya Chanrin memilih untuk beristirahat saja. Tubuhnya merasa lelah dan kepalanya sedikit pusing. Dia merebahkan dirinya di ranjangnya. Sepi. Itulah yang sekarang Chanrin rasakan. Entah mengapa akhir-akhir ini hatinya selalu merasa tidak enak. Chanrin menutup matanya ketika rasa kantuk mulai menyerangnya. Dia tertidur dengan segala ketidaktahuannya.
>>>>>>
Disinilah Kyuhyun berada. Amerika, salah satu negara yang terkenal dengan berbagai jenis filmnya. Setelah berjam-jam berada di pesawat akhirnya Kyuhyun sampai juga di negara itu. Melangkahkan kakinya keluar dari bandara, Kyuhyun menolehkan kepalanya mencari mobil yang menjemputnya.
Mobil sport hitam berhenti tepat disampingnya. Seorang pria baruh baya dengan mengenakan seragam supir itu keluar dari dalam mobil, menunduk hormat lalu membuka kan pintu untuknya. Kyuhyun duduk dengan pandangan mata keluar. Melihat jalan kota yang tak pernah ada matinya. Pikirannya mulai melayang. Memikirkan istrinya.
Apa yang Chanrin lakukan jika tahu Kyuhyun berada di Amerika bukan untuk perjalanan bisnis? Satu sisi Kyuhyun merasa bersalah karena sudah membohongi istrinya. Namun disisi lainnya dirinya juga membenarkan pilihannnya ini. Ia ingin menuntaskan rasa penasarannya terlebih dulu, tapi justru pilihan ini juga yang akan menjadi boomerang bagi dirinya.
Kyuhyun sudah menyakinkan dirinya sendiri jika Chanrin tidak akan mengetahuinya. Biarlah ini menjadi rahasianya sendiri. Ia tahu karena rasa penasarannya ini dirinya menjadi bersikap bodoh seperti ini. Saking bodohnya ia lebih mendahulukan pergi ke Amerika dibandingkan pergi ke London untuk perjalanan bisnis yang 'sesungguhnya'.
Mobil yang dinaiki Kyuhyun terus melaju membelah jalan-jalan yang ada di negara Amerika tersebut. Seiring dengan itu, Kyuhyun pun kini memikirkan hal lain yang menjadi tujuan utamanya datang ke negara ini.
Apa benar Kyuhyun berani mengambil keputusan seperti ini hanya untuk menuntaskan rasa penasarannya saja? Bagaimana dengan hatinya? Kyuhyun sendiri pun tidak tahu alasan yang sesungguhnya. Bahkan dia sendiri mulai meragukan niatnya itu.
Mobil hitam itu sampai di sebuah hotel berbintang lima yang akan menjadi tempatnya menginap selama beberapa hari kedepan. Kyuhyun turun dan berjalan memasuki hotel itu. Garis wajahnya menyiratkan rasa lelah, mata hitamnya terbingkai oleh kacamata hitam yang dikenakannya sedari turun dari pesawat yang dinaikinya tadi. Tubuhnya terbalut dengan setelan kerjanya. Tampan.
Dia memasuki kamar yang sudah di pesan oleh sekertarisnya. Merebahkan dirinya di ranjang empuk hotel tanpa perlu mengganti baju dan melepaskan sepatunya. Terlalu lelah untuk melakukan itu semua. Matanya tertutup seiring dengan rasa kantuk yang mulai menyerangnya.
Terlelap dan bersiap untuk menghadapi hari esok yang mungkin jauh lebih buruk dari hari ini.
>>>>>>
Donghae turun dari mobilnya dan berjalan cepat memasuki sebuah cafe. Menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri, mencari orang yang akan di temuinya. Seorang laki-laki di meja bernomor 5 dan bersetelan jas hitam mengangkat tangannya dan memanggil nama Donghae.
"Apa ingin kau katakan? Apa itu sesuatu yang penting?" tanya Donghae begitu sampai di meja itu.
"Aish.. kau ini. Duduklah dulu" jawab Hyukjae lalu menyesap kopinya.
"Cepatlah aku tidak memiliki banyak waktu. Kau tahu bukan waktu ku sangat berharga. Aku masih memiliki banyak perkerjaan di kantor tidak seperti dirimu yang pengangguran" sindir Donghae
"Kau tidak perlu menyindirku. Kau tahu, kau mirip dengan Kyuhyun jika seperti itu"
"Apa yang ingin kau katakan?"
"Dua hari yang lalu aku melihat Kyuhyun.." Hyukjae menjeda kalimatnya dan memperhatikan ekspresi Donghae yang kini menjadi serius. "Dia bertemu dengan seorang wanita-"
"Brengsek! Kau tahu siapa wanita itu?"
"Diamlah aku belum selesai bicara. Hyerin. Dia menemui Hyerin di cafe temanku dan kebetulan aku sedang berada di sana"
"Lalu apa yang mereka bicarakan?"
"Nah.. itu masalahnya. Temanku mengajak ku ke ruangan kerjanya, sehingga aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan" Hyukjae kembali meminum kopinya "Oh.. apa kau tahu jika Kyuhyun saat ini sedang melakukan perjalanan bisnis? Ku dengar perusahaannya sedang dalam masa kritis"
"Perjalanan bisnis? Kau tahu darimana?"
Hyukjae tersenyum "Sekertaris Kyuhyun. Well, aku tertarik padanya dan aku mendekatinya sekaligus untuk memata-matai Kyuhyun"
Donghae menatap jengah Hyukjae "Hentikan jika kau hanya ingin mempermainkannya. Lebih baik kau mencari kepuasan di club malam dari pada menyakiti wanita baik-baik"
"Wow.. sejak kapan seorang Lee Donghae menjadi seperti ini? Kita sama-sama tahu jika kau pun sama brengseknya denganku" Hyukjae menyeringai "Lebih baik kau tidak perlu mencampuri urusanku. Kau kesini bukan untuk membahas diriku. Aku akan pergi jika kau masih tetap mencampuri urusanku"
"Baiklah, aku hanya sekedar memberitahumu. Apalagi yang kau ketahui?"
"Kyuhyun pergi ke Amerika—"
"Bukankah Kyuhyun tidak memiliki cabang perusahaan di Amerika? Untuk apa dia pergi kesana?"
"Yak! Berhenti memotong ucapanku. Dengarkan aku dan setelah itu kau baru boleh bertanya" Hyukjae menatap kesal Donghae "Aku tidak tahu apa yang dia lakukan disana. Hana-maksudku sekertaris Kyuhyun tidak ikut ke Amerika. Dia diperintahkan oleh Kyuhyun untuk langsung ke London"
Mereka berdua terdiam. Hyukjae dengan pikiran-pikiran santainya berbanding terbalik dengan Donghae saat ini. Dia memikirkan segala kemungkinan buruk yang mungkin saja dilakukan Kyuhyun disana. Dia tidak mempercayai sahabatnya itu. Dia terlalu hapal dengan segala macam kelakuan Kyuhyun. Apalagi hal buruk yang akan Kyuhyun lakukan untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
Hyukjae meminum kopinya sambil melirik ke arah Donghae yang terlihat sangat serius. Berdeham sebelum mulutnya kembali melontarkan pertanyaan.
"Apa yang kau pikirkan?"
"Entahlah. Aku tidak tahu" jawab Donghae seadanya
"Sudahlah, tidak usah terlalu mencampuri urusan rumah tangga mereka. Jika Kyuhun tahu kau akan habis ditangannya"
"Aku mengkhawatirkan Chanrin"
"Kau boleh mengkhawatirkannya, tapi jangan terlalu berlebihan. Bagaimana pun juga dia tidak ada hubungannya denganmu"
"Iya, dia tidak ada hubungannya denganku, tapi.." Donghae menghentikan ucapannya dan menatap ke arah jendela cafe.
"Tapi apa? Tidak mungkinkan kau menyukai Chanrin?" tanya Hyukjae dengan suara yang pelan pada akhir kalimatnya.
"Aku sudah berusaha menghentikan perasaan ini, tapi tidak bisa"
"Apa maksudmu?"
"Ya, aku menyukainya. Bahkan mencintainya"
.
.
.
.
TBC
Maaf ya aku kelamaan update nya..
Wattpad aku lagi error-_-Adakah yang nunggu cerita ini?
Kyurablue1112^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold on or Give up (Complete)
FanfictionPernikahan yang baru seumur jagung itu kini berada di ujung tanduk. Mereka menikah bukan karena perjodohan, tapi karena saling mencintai. Namun apa jadinya jika Kyuhyun-sang suami tidak percaya lagi dengan Chanrin-istrinya? Kesalah pahaman Kyuhyun...