Kyuhyun keluar dari lift dan berjalan menuju loby hotel. Hari ini rencananya mereka bertiga -dengan Donghae dan Hyukjae juga- akan datang menghampiri Hyerin dan memberikan penawaran pada wanita ular itu. Donghae berkata jika temannya berhasil menemukan keberadaan wanita itu.
Kyuhyun membuka pintu mobil dan duduk di kursi belakang. Didepannya sudah ada Donghae dan Hyukjae yang sudah siap dengan misi mereka hari ini.
"Kau tahu alamat ini, Kyu?" Tanya Donghae sembari menunjukkan ponselnya.
Kyuhyun sedikit mengernyit ketika membacanya. "Aku belum pernah kesana, tapi kurasa alamat ini berada di pinggir kota."
"Jadi kau bisa menunjukkan jalannya atau tidak? Aku tidak ingin membuang bensin mobil ini begitu saja. Kau tahu harganya lebih mahal daripada harga di Korea." Ketus Hyukjae.
Donghae menghela napasnya. "Sekarang kau mempermasalahkan harga bensin? Yang benar saja! Aku yang akan mengisinya lagi nanti kalau perlu aku juga yang akan membayar uang sewanya."
"Jadi kalian menyewa mobil ini? Mengapa tidak memakai mobilku saja jika begitu." Ujar Kyuhyun.
"Kau pikir jarak dari hotel tempatmu menginap dekat dengan hotel tempat kami menginap sehingga bisa berjalan kaki apa?" Sarkas Hyukjae.
"Sudahlah kalian hentikan perdebatan bodoh ini." Ujar Donghae dengan nada lelahnya. "Kita pakai maps saja."
Setelah menempuh perjalanan selama satu jam, akhirnya mereka sampai di sebuah rumah kecil yang tampak tidak terurus. Halaman depannya ditumbuhi sedikit rumput liar, cat dindingnya sudah memudar, pagar rumahnya pun sudah terlepas dari engselnya hanya saja tetap ditaruh didepan tembok pembatas.
"Kau yakin ini alamatnya?" Tanya Kyuhyun meragu.
Hatinya sedikit tercubit melihat rumah yang tak layak huni didepannya. Ia merasa bersalah karena sudah membiarkan Hyunjin tinggal disini, meski hanya untuk beberapa hari saja.
"Ne, ini memang alamatnya. Mengapa? Mulai merasa bersalah, eoh?" Sarkas Hyukjae. "Kau itu bodoh, Kyu. Otakmu hanya pintar dalam bisnis saja, namun bodoh untuk masalah menganalisis keadaan." Lanjut Hyukjae lagi.
"Bukankah selama ini Hyerin dan Hyunjin tinggal di Amerika?" Tanya Donghae dan dijawab dengan anggukan kepala dari Kyuhyun.
"Jika begitu, rumah ini tentu bukan rumah mereka. Bisa saja mereka menyewa rumah ini untuk beberapa waktu." Ujar Donghae.
"Tetap saja, aku merasa bersalah karena sudah membiarkan anakku tinggal di lingkungan seperti ini." Ucap Kyuhyun.
"Hmm, Chanrin lebih menderita karena harus tinggal bersamamu. Dia memang tinggal di apartment mewah, namun kau yang membuatnya terlihat tidak layak untuk hidup." Gumam Hyukjae.
"Apa maksudmu?" Tanya Kyuhyun tajam.
Ia tidak suka mendengar ucapan Hyukjae yang terasa memojokkannya. Karena Chanrin terlihat bahagia tinggal bersamanya selama ini. Bahkan wanita itu tetap tersenyum, meski Kyuhyun bersikap 'kurang baik' padanya.
"Biar kuperjelas, Chanrin hidup dengan-"
"Sudahlah, hentikan. Lebih baik sekarang kita masuk dan temui Hyerin sekarang." Ucap Donghae.
"Aku tunggu disini. Aku tidak sudi masuk kedalam rumah wanita ular itu." Ujar Hyukjae.
"Memangnya siapa yang menyuruhmu ikut? Aku tidak butuh bantuanmu juga." Ketus Kyuhyun.
Kyuhyun bingung dengan sikap Hyukjae pagi ini. Semalam pria itu masih tampak baik-baik saja padanya tapi mengapa sekarang pria itu tampak begitu membencinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold on or Give up (Complete)
FanfictionPernikahan yang baru seumur jagung itu kini berada di ujung tanduk. Mereka menikah bukan karena perjodohan, tapi karena saling mencintai. Namun apa jadinya jika Kyuhyun-sang suami tidak percaya lagi dengan Chanrin-istrinya? Kesalah pahaman Kyuhyun...