Chapter 13

790 61 2
                                    

"Semuanya sudah ada garis takdirnya. Aku hanya bisa menunggu dan bertahan. Untuk saat ini."

>>>>>>

"Yeoboseyo, sayang." Sapa seseorang dari ujung sana.

Suara itu. Chanrin membelakkan matanya. Suara yang ia rindukan dan ia tunggu. Itu, Kyuhyun. Meneleponnya menggunakan nomor baru.

"Kyu.." Lirih Chanrin.

"Bagaimana kabarmu? Aku merindukanmu, sayang."

"A..aku baik-baik saja."

"Bagaimana kabarmu? Apa kau sudah makan, Kyu? Disana sudah menjelang malam, bukan?" Tanya Chanrin lagi.

Kyuhun tertawa kecil mendengar runtutan pertanyaan dari istrinya. "Bertanyanya satu-satu, sayang. Aku baik-baik saja, sama sepertimu. Emm.. Aku lupa sudah makan atau belum. Dan yang terakhir, ya disini sudah menjelang malam."

"Jangan lupakan makan, Kyu. Aku tidak ingin kau jatuh sakit. Luangkanlah sedikit waktumu untuk pergi makan."

Kyuhyun kembali tertawa mendengarnya. "Kau sangat mengkhawatirkan aku ya? Goda Kyuhyun.

Chanrin berdeham, berusaha meredakan debaran jantungnya. Oh.. Ia bahkan sepertinya lupa dengan kekecewannya pada Kyuhyun.

"Kapan kau pulang, Kyu?"

Kyuhyun kembali tertawa kecil. "Sepertinya kau sudah sangat merindukanku ya?"

"Ti..tidak juga kok." Gugup Chanrin.

"Mengapa kau gugup, sayang? Emm.. Sepertinya seminggu lagi aku akan pulang ke Korea."

Chanrin mendengus mendengarnya. "Memangnya kemana lagi kau akan pulang jika bukan ke Korea, Kyu." Canda Chanrin dengan tawa kecil diakhir kalimatnya.

Kyuhyun justru terdiam mendengar candaan istrinya. Ia sedang meruntuki dirinya sendiri yang salah berbicara. Untung saja Kyuhyun tidak menangkap nada mencurigai dari ucapan Chanrin.

Kyuhyun pun ikut tertawa kecil. Walau kentara sekali jika itu disengaja.

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu, Kyu."

"Sesuatu? Apa itu, sayang?"

"Emmm.. Aku akan mengatakannya secara langsung bukan melalui telepon seperti ini."

"Ayolah, beritahu sekarang saja. Aku penasaran."

"Tunggulah seminggu lagi, Kyu. Ini bisa dibilang surprise untukmu."

"Surprise untukku?"

"Yup. Oh, sudah dulu ya Kyu. Aku harus membuat sarapan."

"Hmm... Baiklah. Aku akan meneleponmu lagi nanti."

"Beristirahatlah dan jangan lupakan makan, Kyu."

Chanrin terpaksa menghentikan panggilan itu begitu seorang dokter dan perawat masuk kedalam ruang rawatnya. Ia tidak ingin membuat Kyuhyun cemas. Apalagi tadi ia mengaku jika dirinya baik-baik saja.

"Selamat pagi Ny. Cho. Apa kandungan anda masih terasa keram?" Sapa dokter itu.

"Pagi, dok. Kandungan saya sudah tidak terasa keram lagi, hanya saja saya merasa sangat mual sejak semalam."

"Oh, baiklah mari saya periksa dulu Nyonya."

>>>>>>

Kyuhyun terdiam setelah panggilan itu berakhir. Ia bersyukur masalah di perusahaannya sudah terselesaikan. Kyuhyun bisa saja pulang ke Korea sekarang, namun ada hal lain yang mengganggunya saat ini. Apalagi jika bukan masalah Hyerin dan Hyunjin anaknya.

Hold on or Give up (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang