Asta dan Raihan di pertemukan kembali setelah menjalani hubungan jarak jauh 3 tahun lamanya. Awal pertemuan nya semua tetap baik.
Namun, semuanya tiba-tiba saja berubah saat sebuah keputusan di ambil sebelah tangan oleh Rivan. Keputusan besar...
Aku ada info di bawah! Jangan di skip ya, dibaca dulu, penting soalnya!
Sebelum baca jangan lupa untuk klik 🌟 dibawah dan spam comment di setiap paragraf!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seluruh mahasiswa dan mahasiswi Universitas Chandra Guna kini sudah berada di area tempat perkemahan mereka. Yang tak lain adalah di depan bus-bus yang mereka gunakan tadi. Dengan semua barang pribadi bawaan mereka dan juga beberapa barang bawaan yang di minta oleh pihak kampus.
Mereka berbincang-bincang dengan teman-teman nya dan juga ada yang berdiam diri. Asta contohnya. Entah dari tadi gadis ini melamun, seperti ada yang dia pikirkan, namun tak tahu apa.
"Ta, kok lo bengong?" tanya Siska.
"Engga juga. Eum nanti kalian berdua aja nih tendanya? Gue sama siapa ya?" sahut Asta.
Siska dan Hani hanya saling menatap setelah mendengar ucapan Asta. Memang mereka hanya diperbolehkan untuk tidur berdua saja. Entah mengapa? Asta jadi bingung sendiri, dengan siapa dia akan tidur.
"Kita tidur bertiga aja?"
"Engga deh, Han. Kan emang harus berdua-dua. Nanti gue cari temen," ucap Asta.
Kakak-kakak yang memandu mereka semua kini mengajak mereka untuk menghampiri tempat yang akan dijadikan perkemahan kali ini.
"Ini tempat perkemahan kita. Kalian hanya boleh membuat tenda di area sini saja. Tidak boleh terlalu jauh atau sampai keluar dari jalur yang ditentukan. Paham semua?" ucap seorang pembina.
"Paham!" balas mereka serentak.
Pembina tersebut menyuruh mereka untuk mendirikan tendanya masing-masing. Asta pergi ke tempat yang dia kira cocok untuk mendirikan tendanya. Asta melihat kearah kanan dan kiri nya, semua orang sibuk dengan tendanya masing-masing, padahal Asta ingin minta bantuan. Karena Asta tak bisa membuatnya.
"Aku coba dulu deh," gumam Asta.
Asta mencoba mendirikan tenda miliknya. Namun, sama saja tak berhasil. Lagi-lagi tenda itu rubuh.
