Sabtu, 17 Oktober 2020
Hai Readers!
Sebelum baca jangan lupa untuk klik 🌟 dibawah dan spam comment di setiap paragraf!
"Kalau seandainya larangan itu gak ada, mungkin ini semua gak akan pernah terjadi."
===============Nitt .... nit ....nit ....
Suara dari monitor pendeteksi jantung itu bergema di ruangan ini. Seorang gadis cantik yang masih terlelap setelah berbulan-bulan lamanya. Entah, apa dia tak memiliki keinginan untuk bangun?
"Gimana keadaan nya, Bry?" ucap Adam dalam keheningan.
"Gak ada perubahan om. Masih sama kayak kemarin-kemarin."
"Ini semua salah om," ucap Bryan pelan.
Adam menatap Bryan tajam. Mengapa anak ini bisa berbicara seperti itu?
"Apa maksudmu?"
"Kalo seandainya larangan itu gak ada, mungkin ini semua gak akan terjadi."
"Kecelakaan ini takdir Bry. Mungkin Tuhan memang gak pernah mengizinkan mereka bersama," ucap Adam.
"Kalau kalian gak ngelarang hubungan mereka mungkin Raihan gak akan pergi. Kecelakaan itu gak akan terjadi dan mungkin Asta gak akan seperti ini om," tegas Bryan.
"Terserah kamu. Pokoknya sampai kapanpun mereka memang tidak akan pernah bersama. Kamu liat kan?"
Adam pergi begitu saja meninggalkan ruangan ini. Menyisakan Bryan yang masih berdiri seorang diri disana menunggu Asta yang sejak lama tak kunjung siuman.
"An,"
Bryan melihat kearah suara lirih itu terdengar. Ya Asta masih terus memanggil namanya. Laki-laki yang sudah pergi itu.
"Dek," panggil Bryan lirih. Dia mendekati Asta dan duduk di kursi sebelah ranjangnya.
"An,"
Matanya masih terpejam, namun tak henti-hentinya Asta memanggil manggil laki-laki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ SEPARUH MASA 2 #wattys2021
Roman d'amourAsta dan Raihan di pertemukan kembali setelah menjalani hubungan jarak jauh 3 tahun lamanya. Awal pertemuan nya semua tetap baik. Namun, semuanya tiba-tiba saja berubah saat sebuah keputusan di ambil sebelah tangan oleh Rivan. Keputusan besar...