Asta dan Raihan di pertemukan kembali setelah menjalani hubungan jarak jauh 3 tahun lamanya. Awal pertemuan nya semua tetap baik.
Namun, semuanya tiba-tiba saja berubah saat sebuah keputusan di ambil sebelah tangan oleh Rivan. Keputusan besar...
Sebelum baca jangan lupa untuk klik 🌟 dibawah dan spam comment di setiap paragraf!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ratna masih duduk di sebelah Raihan sambil berusaha menenangkan anak laki-laki nya ini. Ratna dapat melihat itu, dapat melihat kesedihan yang Raihan rasakan saat ini. Namun, Ratna memang tak bisa berbuat apapun lagi. Pernikahan Raya dengan Raihan akan berlangsung lusa.
"Udah ya Rai. Kamu lupain Asta, gak usah ingat-ingat dia lagi. Percuma Rai, kalian juga gak akan bisa kayak dulu lagi."
"Cukup jadikan Asta sebagai salah satu cerita hidup kamu," ucap Ratna.
"Kita batalin aja semuanya ya, Mi."
"Kamu apa-apaan? Gak bisa kayak gini dong," ucap Ratna kesal.
"Tapi mi-- gimana kalau Raihan gak bahagia sama Raya? Apalagi kalau nanti Raihan gak bisa buat Raya bahagia mi," tutur Raihan.
Ratna mengelus rambut Raihan pelan. "Kamu cinta kan sama Raya? Kamu bahagia kok sama dia pasti," ucap Ratna.
"Raihan cintanya sama Asta. Raihan yakin dan sangat yakin," ucap Raihan mantap.
"Ini kesalahan kamu. Sejak awal kamu yang salah, Rai. Kamu gak pernah mikirin ini. Kamu main terima saja pertunangan itu, dan sekarang pernikahan kamu sudah didepan mata. Anak mami gak boleh mempermainkan wanita kayak gini," jelas Ratna.
"Tapi Rai gak bisa mi. Raihan maunya Asta, Raihan gak mau yang lain," tegas Raihan.
Ratna memeluk putranya erat. Ratna tak mengerti apa yang harus dia lakukan. Ratna sangat mengerti Raihan, apa yang diinginkannya harus sekali dia dapatkan.
"Permisi nyonya, Aden. Di bawah ada non Raya. Mau ketemu sama den Raihan," ucap Bi Nani.
"Mami temuin dia aja, Rai mau istirahat," celetuk Raihan.
Ratna menggeleng cepat, "gak Rai. Kamu yang harus temui Raya. Ayo cepat turun!"
Dengan malasnya, Raihan keluar dari dalam kamarnya. Berjalan turun ke lantai bawah untuk menemui Raya yang menunggunya di sana.
