Asta dan Raihan di pertemukan kembali setelah menjalani hubungan jarak jauh 3 tahun lamanya. Awal pertemuan nya semua tetap baik.
Namun, semuanya tiba-tiba saja berubah saat sebuah keputusan di ambil sebelah tangan oleh Rivan. Keputusan besar...
Sebelum baca jangan lupa untuk klik 🌟 dibawah dan spam comment di setiap paragraf!
Di ramein gais, beberapa saat lagi adalah saat-saat yang menyesakkan. Ntah lah semoga feel nya sampe ke kalian ya :)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Arka makasih ya. Untung ada elo," ucap Asta pada Arka.
"Iya sama-sama."
Pagi tadi tiba-tiba saja dosennya Asta bilang bahwa kelas mereka di majukan jadwalnya. Huft! Asta sangat panik dan segera saja bersiap-siap. Dia sampai lupa untuk menghubungi Raihan. Diwaktu yang bersamaan Arka lewat didepan rumahnya. Akhirnya Asta memutuskan untuk berangkat bersama Arka.
Saat ini mereka berdua sedang berjalan di lorong kampus dan menuju ke gerbang depan. Kini sudah jamnya pulang. Sudah pukul satu siang, sejak tadi pun Asta tak melihat keberadaan Raihan. Dimana laki-laki itu?
"Mau bareng pulangnya?" tanya Arka.
"Nggak usah Ka. Gue bareng kak Raihan aja. Gue duluan ya mau liat ke kelas nya dulu."
"Iyaa."
Asta kini berjalan ke arah ruangan jurusan Raihan. Disana ramai sekali orang yang berlalu lalang. Pandangan nya kini tertuju pada seseorang yang baru saja keluar dari dalam ruangan.
"Itu kak Raihan," ucapnya sambil tersenyum.
Raihan kini berjalan bersama dengan tiga orang teman laki-lakinya. Ketiga temannya yang lain pergi lebih dulu ke arah yang berbeda, sedangkan kini Raihan memelankan langkahnya saat melihat Asta yang berdiri di ujung sana.
"Hai An," sapa Asta saat Raihan sudah berada di sampingnya.
Raihan hanya menatap Asta sekilas dengan tatapan sinis nya. Kemudian berlalu pergi begitu saja.
Asta memandangi nya bingung. Kenapa Raihan meninggalkannya?
"An!" teriak Asta.
Kini Asta berlalu menyusul kepergian laki-laki itu. Dia kini berhasil menyeimbangkan langkahnya dengan Raihan.
