"Kami menemukan bayangan pelaku pada cctv rumah penduduk dekat dengan tempat pembuangan. Pelaku pergi kearah selatan dan melepas mantelnya, hingga menyisakan kaos hitamnya. Penyamaran yang sangat cepat, tetapi wajah pelaku sangat sulit untuk dilihat."
Penjelasan panjang dengan bahasa Korea itu tidak memberikan titik terang dari kasus yang saat ini dihadapi. Ketua Sam bahkan sampai memutar ulang rekaman cctv berulang kali untuk melihat pelaku.
"Apa ada lagi cctv yang terpasang dekat dengan daerah sana?" tanya Kiran.
Petugas itu menggeleng membuat seluruh tim memasang wajah kecewa mereka. " Itu adalah cctv milik salah satu penduduk disana. Yang dimana rekaman itu tidak menghilang setelah 24jam kami dapatkan seperti rekaman cctv lainnya. Kami rasa pelaku ini memiliki sistem membajak cctv yang sangat handal, tetapi kali ini sepertinya kecolongan."
Kiran melipat tangannya didepan dada "Bagaimana bisa mereka kecolongan hingga meninggalkann satu bukti seperti ini, sebelumnya tidak pernah"
"Kita tidak tau apa yang direncanakan oleh pelaku, tetapi sebaiknya kita tetap waspada" ujar komisaris kepolisian Korea yang sedari tadi mengamati cara kerja timnya dan tim dari Indonesia.
"Apa pelaku mengincar sesuatu disini?" pertanyaan dari Hyunjae, wakil komisaris kepolisian terdengar membuat atensi komisaris tertuju padanya.
"Dari informasi yang aku dapatkan, sebelumnya pelaku telah merencanakan pembunuhan berantai di Indonesia pada lima perusahaan sekaligus. Perusahaan cukup besar yang menjalin hubungan cukup dekat, tiga korban tewas dan satunya mendapat gangguan kejiwaan hingga dilarikan kerumah sakit jiwa. Yang tersisa satu perusahaan dimana pemilik perusahaan JN ini diculik oleh pelaku.
Tetapi, semua orang yang menjadi korban itu tidak ada kaitan ataupun hubungannya dengan kasus penculikan ketua kepolisian kita yaitu tuan Tama. Mereka tidak saling kenal dan sangat jauh dari kasus pembunuhan berantai itu. Aku curiga ada orang yang memancing kasus ini hingga sampai di titik saat ini" terang Hyunjae dengan tatapan bengis mengarah pada Keyra.
Keyra paham dan sadar akan penjelasan sekaligus sindiran yang dilakukan oleh Hyunjae. Setiap kata yang diucapkan Hyunjae tidak pernah terlewatkan oleh Keyra, gadis itu mengatur nafasnya agar tetap tenang menghadapi manusia didepannya. Jika tidak melupakan sopan santunnya, sudah dipastikan manusia didepannya itu menerima sebuah pukulan darinya.
"Hentikan omong kosongmu itu, dan mulailah bekerja. Percuma jika bisamu hanya mengomentari pekerjaan orang lain tetapi kau tidak melakukan apa-apa." komentar ketua Sam dengan pedasnya membuat Hyunjae bungkam. Sama seperti anggota tim lainnya, jika sudah petinggi yang berbicara, bawahan hanya bisa bungkam.
Dipukul telak oleh ketua Sam membuat Hyunjae tidak bisa berkutik lagi.
ΠΠΠ
Jam di Korea sudah menunjukkan pukul 2.00 dini hari. Layar komputer masih hidup menampilkan seorang laki-laki tengah berjalan menjauh, melepaskan mantel hitam yang ia kenakan hingga menyisakan baju kaos hitam, topi hitam dengan simbol kupu-kupu yang terdapat gambar tengkoraknya itu masih terpakai dengan rapi dikepalanya.
Tidak ada penerangan diruangan itu, semua lampu mati yang tersisa hanya layar komputer yang menyala. Video yang terputar secara berulang kali itu tidak membuat sang penonton merasa puas.
Menghela nafas berat sembari mengetuk jari-jarinya pada meja, masih mengamati layar komputer yang masih sama menampilkan video rekaman cctv.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Team
ActionKisah tentang seorang perempuan yang memiliki kelebihan dalam dirinya. Dididik keras oleh sang ayah yang menjabat sebagai kepala kepolisian di Korea membuat dirinya memiliki kelebihan dibidang profesi sang ayah. Bukan menuruti, gadis itu malah memb...