Wakil komisaris kepolisian Korea selatan sangat menentang bantuan Keyra dan timnya itu berhasil membuat Keyra geram.
"Kami bisa melakukannya, tentu tanpa bantuan kalian!" ucap seorang laki-laki dengan tegas dan senyum pongahnya membuat Kevin mendecih pelan. Bahkan Farel secara terang-terangan menatap tak suka orang itu.
"Orang bodoh seperti dia tidak pantas menjadi wakil komisaris kepolisian" gumam Kevin yang masih bisa didengar oleh semua orang.
Wakil komisaris itu ingin membuka suara tapi terhenti saat Keyra berbicara. "Maaf sebelumnya jika ucapan saya terkesan kurang sopan dikedepannya tuan Hyunjae wakil komisaris yang terhormat. Disini kami hanya berniat membantu mencari kehilangan beberapa orang penting dan juga tuan Tama." ucap Keyra penuh penekanan.
"Kami bisa melakukannya tanpa bantuan kalian!" tolak Hyunjae lagi dengan suara meninggi. Hyunjae tentu tau siapa yang saat ini ia hadapi, satu-satunya anak dari kepala kepolisian dinegara ini. Keyra Wetson.
Tetapi egonya menolak semua bantuan tim itu, ia merasa direndahkan jika sampai tim tersebut membantu mereka. Apalagi ditambah dengan mereka yang tidak memiliki informasi dan persiapan apapun dengan kasus ini.
Dan juga, pernah ia mendengar setiap kasus yang dihadapi Keyra selama tinggal dinegara ini, sedikit membuat Hyunjae tau tabiat anak dari Tama. Pemberontak dan keras kepala. Dan Hyunjae sangat tidak menyukai orang seperti itu.
"Jika kalian bisa melakukannya, tapi kenapa hingga saat ini kalian tidak mendapatkan hasil apapun?! Kau pikir aku bisa diam saja saat melihat nyawa ayahku menjadi taruhan dari percobaan sampah kalian?!" teriak Keyra yang sudah sampai batas emosi.
"Kalian pikir kalian hebat hah?! Disini masih ada kami yang akan mengurus kasus ini! Kami tidak membutuhkan bantuan kalian!" Hyunjae menunjuk wajah Keyra dengan dada naik turun saking emosinya.
"Hyunjae jaga sikap!" tegur Graha sang komisaris polisi.
"Mereka cukup baik dalam penyelidikan, sampai sejauh ini masih sangat baik. Dan kita dapat memberikan kesempatan pada mereka untuk kasus ini" lanjut Graha dengan wajah tenangnya.Hyunjae mendengus sambil menurunkan jarinya, tapi tatapan tajamnya masih terarah pada Keyra. Bahkan sengaja mengintimidasi lawannya agar takut. Namun nihil.
Tidak ada yang perubahan dari riak wajah gadis itu yang menandakan tidak ada ketakutan. Keyra bahkan menampilkan senyum penuh kemenangan, senyum pongah yang sebelumnya Hyunjae tunjukkan kini terpampang jelas diwajah Keyra. Hal yang diartikan Hyunjae sebagai bentuk perlawanan. Perang terbuka padanya.
Ketua Sam berterimakasih pada Graha atas persetujuannya untuk membantu menyelidiki kasus ini. Setelahnya, seluruh tim mempersiapkan segalanya untuk kasus kali ini.
"Minggir kau" titah Abrar yang sedari tadi sudah geram dengan wakil komisaris itu. Dengan perasaan dongkol Hyunjae menggeser posisinya membiarkan seluruh tim ketua Sam memasuki ruangannya.
Farel mulai memasang beberapa alat-alat yang sengaja ia bawa dari Indonesia dibantu oleh Alex, Abrar mengecek rekaman cctv yang ada diruang kepala kepolisian yang juga ikut dipantau oleh Alice, Kevin, ketua Sam dan Graha. Robert sedang berbincang dengan seorang detektif yang sepertinya memiliki kemampuan yang sama dengan dirinya, sedangkan Keyra sudah menghilang entah kemana.
Abrar mengambil semua rekaman cctv dikantor ini mulai dari sebelum penculikan sampai setelah penculikan. Semua Abrar kumpulkan dengan bantuan salah satu tim detektif bawahan komisaris kepolisian dinegara ini.
"Rekaman cctv semuanya hilang saat kejadian, sebelumnya kami bisa melihat rekaman itu tapi tiba-tiba lampu dan semua alat elektronik mati dan saat hidup kembali semua rekaman cctv saat kejadian menghilang" jelas Minjyu salah satu detektif bawahan komisaris.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Team
ActionKisah tentang seorang perempuan yang memiliki kelebihan dalam dirinya. Dididik keras oleh sang ayah yang menjabat sebagai kepala kepolisian di Korea membuat dirinya memiliki kelebihan dibidang profesi sang ayah. Bukan menuruti, gadis itu malah memb...