"Apa yang kau pikirkan?"
"Tidak ada"
"Ceritakan saja, mungkin aku bisa memberi solusi"
"Aku tidak membutuhkan solusimu"
Kevin menghembuskan nafas lelah, sudah 1 jam ia membujuk Keyra agar gadis itu mau membagi isi pikirannya. Begini-begini dia juga memiliki rasa simpati untuk mengkhawatirkan sesama timnya.
"Ada kasus baru" ujar Abrar saat memasuki kamar Keyra.
Kevin sontak langsung berdiri, tapi pergerakannya terhenti saat melihat Keyra ikut berdiri. "Kau mau kemana?" tanya Kevin.
"Aku tau kau tidak tuli untuk mendengar suara keras kak Abrar" ketus Keyra berjalan dengan gontai menuju lemari untuk mengambil jaket.
"Maksudku kenapa kau tidak istirahat?"
"Kau pikir aku bisa santai disini sedangkan kalian menyelesaikan tugas bahaya ini diluar sana?"
"Ya-"
"Ikutlah, tapi jangan terlalu memaksakan diri" Abrar memotong ucapan Kevin lalu keluar dari kamar Keyra, yang diikuti Keyra dibelakang.
Kevin lagi-lagi menghela nafas saat melihat cara berjalan Keyra yang tidak bisa dibilang tegap. Dengan sigap laki-laki itu memegang bahu Keyra agar tidak terjatuh.
"Keras kepala"
£££
"Terjadi pembunuhan dikediaman Alvero Wijaya salah satu CEO sukses dikota ini, korban ditemukan tidak bernyawa dengan ditikam dibagian perut dan leher. Istri dan anak korban dikabarkan sedang berlibur dirumah ibu mertuanya, dan korban sendiri dirumah.
Pelaku meninggalkan bukti pisau tanpa jejak, sidik jari, seperti kasus pembunuhan beberapa hari lalu. Dan rekaman cctv yang ada disekitar rumah itu sudah dikumpulkan."
Brakk
Ketua Sam menggebrak meja membuat semua orang memandanginya. "Aku sudah curiga jika kasus yang kita tangani mulai dari kasus pembunuhan hingga sekarang yang melakukannya adalah orang yang sama!" ucap ketua Sam.
"Tapi dalam 2 kasus sebelumnya pelaku sudah menyerahkan diri" jawab Kiran.
Ketua Sam mengangguk "K12" panggil ketua Sam membuat Keyra langsung menoleh. Begitupun Kevin dan Alice ikut menoleh.
"Ciri-ciri orang yang kau curigai saat kasus pembunuhan kemarin" titah ketua Sam.
"Jenis kelamin laki-laki, tinggi 179 cm, berat badan sekitar 54kg, postur tubuh ideal, rambut hitam dengan sedikit warna pirang, baju lengan panjang hitam dan celana hitam, topi....." Keyra menggantung ucapannya sambil memejamkan matanya dan tangannya saling meremas, Keyra mencoba untuk mengingat lambang topi yang saat itu ia lihat di cctv hotel.
"....simbol kupu-kupu kecil dan tetesan darah" lanjutnya yakin.
"Kasus perampokan, apa yang kau dapatkan"
"Aku melihat orang yang sama dilokasi perampokan. Memiliki ciri-ciri yang sama tapi, mengenakan jaket kulit hitam. Dan aku juga selalu melihat seorang perempuan didekat posisi target"
Ketua Sam mengerutkan keningnya. "Perempuan?"
Keyra mengangguk.
"Jelaskan"
"Tinggi 160cm, berat badan 48kg, rambut sebahu, postur tubuh tidak terlalu kurus ataupun gemuk, jaket cream, celana abu-abu, dan anting hitam dengan bentuk kupu-kupu. Selalu mengenakan masker dan topi hitam dengan lambang yang sama."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Team
ActionKisah tentang seorang perempuan yang memiliki kelebihan dalam dirinya. Dididik keras oleh sang ayah yang menjabat sebagai kepala kepolisian di Korea membuat dirinya memiliki kelebihan dibidang profesi sang ayah. Bukan menuruti, gadis itu malah memb...