"TFVIIROOZ"
"Sebuah sandi?"
Seluruh tim penyelidikan kini tengah berkumpul digedung penyelidikan setelah mendengar informasi dari Farel dan Alice jika mereka menemukan sebuah huruf acak yang seperti sebuah sandi.
"Aku barusan mengubah dengan sandi Atbash." ujar Farel membuat seluruh atensi tertuju padanya.
"GUERRILLA"
Ketua Sam menyipitkan kedua matanya terasa familiar dengan kata Guerrilla.
"Sep-"
"Untuk seluruh anggota kepolisian dan detektif diharapkan menuju ruang rapat untuk penerimaan tugas" suara pengumuman yang berasal dari speaker kecil diruangan tersebut membuat seluruh tim penyelidikan bergegas menuju ruang rapat.
Seluruh tim dipanggil untuk berkumpul diruang rapat terutama untuk tim penyelidikan karena tugas ini tertuju pada mereka.
Seluruh tim penyelidikan sudah berkumpul dan duduk paling depan. Keyra duduk ditengah-tengah Kevin dan ketua Sam. Kevin sedari tadi tidak berhenti berbicara membuat Keyra harus terpaksa menendang keras tulang kering Kevin agar laki-laki itu bisa diam.
Walau sedikit umpatan pelan yang harus Keyra terima, bahkan Alex yang disebelah Kevin sudah bersiap mengikat mulut Kevin menggunakan sebuah kain yang entah darimana Alex dapatkan.
"Baik, terimakasih atas waktu kalian dan maaf karena telah memanggil kalian secara mendadak seperti ini. Jadi saya hanya ingin menyampaikan sebuah kasus....................." Mrs Kiran menjelaskan semuanya cukup lama.
Hingga 15 menit kemudian Mrs Kiran menghentikan penyampaian informasi untuk semua tim. "Baik, sampai disini informasi yang bisa saya berikan. Untuk semua tim dipersilahkan untuk kembali ketugas masing-masing kecuali tim penyelidikan" ucap Mrs Kiran yang langsung dipatuhi oleh semua orang.
Berita ini tidak disampaikan tadi oleh MRS Kiran, ia tadi hanya membahas berita hingga sangkut pautannya tanpa menambahkan korban didalamnya. Dan ini adalah saatnya untuk membicarakan dan mendiakusikan lebih lanjut bersama tim penyelidikan, yang dimana tim tersebut yang akan terjun menjalani kasus ini.
Setelah kepergian semua tim kecuali tim penyelidikan, Mrs Kiran kembali berujar. "Jadi, atas berita penculikan yang dilakukan oleh pelaku kenegara lain membuat beberapa orang penting dari Indonesia dinyatakan hilang tanpa jejak.
Orang yang saat ini berusaha kita amankan, yaitu pemilik perusahaan JN telah diculik. Dan, saya juga mendengar jika ketua kepolisian di Korea Selatan juga termasuk korban penculikan orang ini"
Keyra terkejut bukan main, begitupun dengan anggota lainnya. Kevin seketika menoleh ke arah Keyra, dilihatnya jika gadis itu diam mematung dengan memandang ke arah depan dengan tatapan kosongnya.
"Key.." panggil Kevin sambil menyentuh lengan Keyra. Keyra langsung berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju pintu keluar membuat seluruh anggota tim menatapnya.
Saat akan membuka pintu, pergerakannya terhenti saat mendengar suara ketua Sam.
"Kau mau kemana Keyra?" ujar ketua Sam dengan tenang. Bahkan pandangannya lurus kedepan menatap Kiran yang kini juga tengah menatap dirinya."Aku ingin pulang kenegara ku" jawab Keyra tanpa menatap lawan bicaranya.
"Tenanglah dulu, kita tidak bisa-"
"Tenang?" ucap Keyra dengan suara dinginnya. Gadis itu langsung membalikkan tubuhnya menghadap ke arah punggung ketua Sam dengan wajah yang memerah menahan marah.
Ketua Sam berdiri lalu membalikkan tubuhnya untuk menatap lawan bicaranya yang kini terlihat mulai emosi.
"Tenang katamu?" ucap Keyra lagi sambil berjalan mendekat ke arah ketua Sam. Semua orang yang ada disana memperhatikan mereka.
Saat sampai didepan ketua Sam, Keyra mengangkat wajahnya menatap ketua Sam tanpa ragu. Sudah diingatkan sebelumnya bukan? Jika rasa hormatnya kepasa pemimpin tim penyelidikan sudah hilang setelah melihat keegoisan ketuanya ini?
"Dia adalah ayahku! Dia adalah satu-satunya keluargaku yang tersisa! Nyawanya terancam saat ini dan kau menyuruhku untuk tenang?" ucap Keyra dengan suara seraknya. Memandang nyalang wajah dihadapannya yang saat ini menampilkan wajah tanpa ekspresi.
Tidak mendapat respon, Keyra kembali berujar.
"Jika ibumu yang berada diposisi ayahku, apa kau akan bisa tenang? Apa kau akan bisa mengatakan jika kita harus tenang dan kita memikirkan terlebih dahulu rencananya baru kita pergi?!" Keyra bahkan meninggikan suaranya menatap tajam sang ketua yang dibalas tatapan tanpa arti oleh ketua Sam.
"Disana! Disana ada sebuah nyawa yang harus dipertaruhkan dengan rencana yang bahkan belum terbentuk samasekali. Kau menyuruh aku tenang dan menunggu hingga sebuah berita tentang kematian ayahku sampai ditelingaku sendiri?!
Ah ya, aku lupa kau tidak memiliki perasaan untuk mengerti semua ini.
Kau pikir kau akan selalu benar hah?! Kau pikir kau adalah Tuhan yang tidak bisa disalahkan?! Kau pikir jika dirimu sudah sempurna?! Ingat! Kau tidak lebih dari seorang manusia memiliki sifat hewan yang hanya mementingkan otak dan logika dari pada hati. Kau egois, brengsek!" Keyra pergi keluar dari tempat itu meninggalkan seluruh anggota tim yang menatap kepergian Keyra dalam diam.
Ketua Sam masih diam ditempat, ia merasa tertampar dengan ucapan Keyra barusan. Kevin menghela nafas lelah lalu duduk selonjoran. Alice menatap pintu ruang rapat dengan perasaan yang sangat cemas akan Keyra.
Kiran, Abrar, Farel, dan Alex hanya diam tidak tau harus berbicara apa.
Hingga tak lama kemudian pintu kembali terbuka membuat semua pandangan tertuju pada pintu dan muncul seorang Keyra dengan mantel hitam yang melekat ditubuhnya dan koper ditangan kirinya.
Keyra mendekat ke arah ketua Sam lalu meletakkan surat pengunduran diri dan kartu tanda pengenalnya diatas meja sebelah ketua Sam.
"Aku tidak membutuhkan pekerjaan ini, aku membutuhkan ayahku." ujar Keyra lalu membalikkan tubuhnya ingin keluar tapi tangannya ditahan membuat Keyra membalikan tubuhnya menatap orang yang menahan tangannya.
Kevin, laki-laki itu menagan tangan Keyra. "Aku akan ikut bersamamu" ucap Kevin mantap.
"Aku juga akan ikut" ucap Alice.
"Kita adalah tim, jadi kita harus saling melindungi. Aku akan ikut bersamamu" ucap Abrar yang diangguki tim lainnya.
"Penculikan ini cukup berbahaya, karena kepala kepolisian Korea Selatan berhasil diculik maka penculikan ini tidak bisa kita remehkan."
Semua orang menatap ketua Sam, iya laki-laki itu barusan yang berbicara.
"Aku akan ikut denganmu" ujar ketua Sam dengan senyum tipisnya membuat seluruh anggota tim ikut tersenyum.
ΠΠΠ
"Kita akan terbang 20 menit mendatang, persiapkan segalanya jangan sampai ada yang terlupa." intruksi dari mrs Kiran meramaikan suasana digedung apartement tim penyelidikan.
Seluruh tim penyelidikan kini tengah bersiap-siap untuk pergi kenegari ginseng.
"Bawa baju pelindung cadangan, pistol kecil, beberapa peluru, dan senapan. Untuk alat teknologi lainnya sudah dipersiapkan disana, kita akan mengajukan kerjasama dengan tim kepolisian Korea Selatan."
Seluruh tim mengangguk lalu mengambil beberapa peluru dan pistol, tak lupa Abrar membawa 3 senapan untuk berjaga-jaga.
"10 menit lagi pesawat akan lepas landas, sebaiknya kalian cepat bergegas"
Seluruh tim bergegas lalu mereka berkumpul sejenak sebelum meninggalkan negara ini.
Ketua Sam memandang satu persatu anggota timnya lalu mulai membuka suara.
"Ayo kita selesaikan kasus ini, kalian boleh melakukan apapun yang menurut kalian benar dan kalian tidak harus mematuhi perintahku. Tapi jangan lakukan apapun yang merenggut nyawa"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Team
ActionKisah tentang seorang perempuan yang memiliki kelebihan dalam dirinya. Dididik keras oleh sang ayah yang menjabat sebagai kepala kepolisian di Korea membuat dirinya memiliki kelebihan dibidang profesi sang ayah. Bukan menuruti, gadis itu malah memb...