"Aku pergi untuk istirahat, Alex gantikan aku" Abrar.
"Baik" Alex.
Keyra menghembuskan nafas lelah, ia sudah menyusuri setiap gang-gang kecil dan sepi itu seharian penuh. Ia belum beristirahat sedikitpun untuk mencari pelaku.
Pikirannya tertuju pada sebuah kemungkinan yang cukup mustahil. Tapi kemungkinan itu cukup berpengaruh besar pada kasus kali ini. Sebuah kasus pembunuhan berantai, yang sudah disusun dengan rapat tanpa ada sedikit celah untuk menelusurinya.
Bukan manusia biasa yang bisa melakukan hal seperti ini, dan itu berhasil menarik kemungkinan mustahil yang saat ini Keyra pikirkan.
"Istirahatlah dulu Key, jangan memaksakan diri" ujar Alex yang kebetulan melewatinya saat akan menuju tempat Abrar.
Keyra tersenyum kecil lalu menggeleng. "Aku tidak lelah"
Alex menaikkan sebelah alisnya, menatap remeh Keyra yang menampilkan raut wajah lelahnya. "25 jam nonstop? Wajahmu mengkhianati ucapanmu Key"
Menghembuskan nafas berat lalu menatap langit, Keyra berujar lirih. "Aku tidak bisa untuk beristirahat sedetik pun sebelum aku mendapat kabar tentang ayahku."
"Junior" Keyra dan Alex menoleh kesumber suara saat mendengar panggilan dari Kevin untuk Keyra.
"Jika sudah selesai beristirahat, kembali lakukan tugasmu. Jangan membuang waktu" ucapan Alex membuat Kevin mendengus, Alex tidak ada basa-basinya sama sekali.
"Aku paham" jawab Kevin malas.
"Jadi untuk apa kau disini? Pergi" titah Alex santai.
Kevin menatap sinis pada Alex, lalu mendekat kearah Keyra. "Tadi aku melewati club dan ada beberapa wanita yang memandangi aku. Apa aku terlihat tampan?" tanya Kevin pada Keyra, ia hanya ingin sedikit menghibur Keyra yang nampak kacau hari ini.
"Mereka mempunyai mata jadi wajar untuk memandang siapa saja, mereka hanya memfungsikan cara kerja mata mereka dengan baik" balas Alex tanpa ekspresi membuat Keyra menahan kedua sudut bibirnya yang ingin terangkat saat melihat wajah kusut Kevin.
Lihat? Seberapa tajam mulut seorang Alex pada Kevin?
Lagi-lagi Kevin mendengus.
"Aku berbicara dengan Keyra" ucap Kevin sedikit nyolot.
"Keyra sedang tidak ingin mengobrol denganmu"
"Ck, lalu kenapa kau yang menjawab?"
"Mewakilkan"
"Terserah"
"Aku melihat ciri-ciri pelaku, dia menuju kearah timur dengan mantel hitam dan topi hitamnya" Abrar.
Ketiganya langsung saling pandang saat mendengar yang dikabarkan oleh Abrar.
"Kemungkinan?" Ketua Sam.
"90% cocok, dengan tinggi 179cm dan topi lambang kupu-kupu" Abrar.
"Lokasi" Ketua Sam.
"Gang kecil dekat dengan tempatku" Abrar.
"Dekat dengan lokasi kami, kami akan segera kesana" ujar Alex cepat lalu mereka bertiga bergegas menuju lokasi Abrar. Alex, Kevin, dan Keyra berpencar untuk menuju tempat Abrar.
"Pelaku menuju kearah K12" Alice.
Alice dengan alat pelacak tim dikomputernya melihat jika Abrar yang tengah mengikuti pelaku mulai berjalan mendekat kearah Keyra. Farel pun ikut mengamati dan berusaha mencari cctv terdekat yang ada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Team
ActionKisah tentang seorang perempuan yang memiliki kelebihan dalam dirinya. Dididik keras oleh sang ayah yang menjabat sebagai kepala kepolisian di Korea membuat dirinya memiliki kelebihan dibidang profesi sang ayah. Bukan menuruti, gadis itu malah memb...