Watashitachi no Himitsu

chapter 6

Kanata mengenakan mantel berwarna beige, celana pensil coklat, dan sepatu berhak tebal berwarna hitam. Lehernya dibebat syal berwarna coklat juga. Namun wajah coolnya tertutup dengan masker. Untuk beberapa saat Keiko terpana dengan fashion lelaki itu, tapi ketika Kanata berjalan memasuki lorong Keiko sadar bahwa dia sedang di ujung tanduk.

Yamada memandang curiga terhadap lelaki bermasker itu. Apalagi Keiko terlihat pucat. Rasa-rasanya dia pernah melihat sosok itu, tapi di mana? Cowok tinggi, langsing, putih, berambut indah. Apakah dia seorang boyband?! Yamada mengetuk kepalanya, geli dengan pikirannya sendiri. Dan ketika Kanata berdiri berhadapan dengan dia-dan Keiko-Kanata melepas maskernya, membuat Yamada terkesiap.

"Omae (kau)?!" Yamada berteriak sambil menunjuk Kanata. Lelaki langsing berwajah dingin ini...

"Bukankah kau lawan mainnya Mariyaku di drama terbarunya?!" Yamada menunjuk-nunjuk Kanata yang menyernyit mendengar nama seorang gadis yang tak terdengar asing di telinganya.

"Mariya...? Oh, ya, gadis kurus itu. Nande?" tanya Kanata santai. Yamada mendelik.

"Jangan pernah menyentuhnya lagi! Aku tak rela!"

"Heeh? Kau penggemarnya ya?" Kanata mendengus. "Gadis itu tak punya daya tarik. Apalagi dadanya rata. Aku bingung produser bisa memilihnya sebagai lawan mainku. Seleramu aneh juga." Yamada mendelik lagi. Ingin rasanya dia menonjok cowok di depannya itu. Ya, dia baru sadar. Cowok boyband ini adalah Kanata Hongo, aktor terkenal yang menjadi lawan main Nishiuchi Mariya, aktris kesayangannya yang baru saja bermain di drama terbarunya. Drama bergenre roman yang berhasil membuat Yamada mencucurkan air matanya. Selain jalan ceritanya yang indah, akting Mariya sangat mengesankan baginya. Namun tidak untuk Kanata yang banyak melakukan adegan mesra seperti menggandeng tangan atau menggendong Mariya ala pengantin baru di drama itu. Ya, Yamada benci setengah mati dengan Kanata!

Tapi mengapa dia di sini??

Kanata menatap Keiko. Gadis itu mundur beberapa langkah bersembunyi di belakang Yamada. Yamada menangkap gelagat aneh dari gadis itu.

"Bukankah tempat ini terlalu kotor untuk disebut ruang kesehatan?" sindir Kanata. Gadis itu hanya diam. Kali ni Kanata bicara pada Yamada.

"Apakah kau seorang yankee?"

"Hah?" Yamada melongo. Kanata masih menatapnya. Sinar matanya begitu dingin, namun tak cukup dingin untuk membekukan keceriaan Yamada.

"Bisa dibilang sih begitu, ya.." jawabnya sambil cengengesan. "Nande? Dan sedang apa aktor sepertimu berkeliaran di sekolahku? Apa yang kau cari?"

"Tak ada."

"Heeeh? Lalu sedang apa kau di sini?"

"Aku tak mencari apa, tapi aku mencari siapa." Kemudian tangan kurus Kanata mencengkram pergelangan Keiko dan menariknya dari perlindungan Yamada. Pasrah, Keiko mengikuti Kanata.