chapter 9

531 12 1
                                    

                “Hei, di mana seksi konsumsi??? Konsumsi untuk pengisi acara belum dibeli! Cepat cari suruh mereka beli!” Yamada berseru lantang kepada segerombolan panitia yang langsung menuruti perintahnya. Asap putih mengepul dari mulutnya. Dikencangkannya sweater tebal yang melapisi dua kaos yang dipakainya, seragam dan kaos biasa di dalam seragamnya. Udara dingin bukan main! Sebentar lagi pukul dua belas, dan festival sekolahnya akan dibuka. Acara ini akan berlangsung hingga pukul sepuluh alam. Yamada menelusuri kertas di tangannya yang berisi urutan acara. Yap, semua sudah beres. Hanya tinggal masalah konsumsi saja. Dan, oh! Dia menepuk jidat menyadari sesuatu yang kurang.

                “Oi! Mana mascotnya?!” Yamada bertanya pada siapapun yang mendengar. Tapi anak-anak hanya berpandangan, seperti tak ada yang tahu. Yamada mendengus kesal.

                “Chinen!” cowok itu melihat sahabatnya melenggang masuk ke ruang panitia sambil membawa kardus minuman. “Kau lihat Keiko tidak?”

                “Di saat seperti ini kau malah mementingkan masalah pribadi??” Tanya Chinen tak percaya dengan nada kesal. “Aku tahu kau merindukannya, tapi tidak bisakah kau mendahulukan tanggung jawabmu???”

                “Duh, bukan itu! Mascot, lho. Keiko kan jadi mascot setelah opening festival nanti!” Yamada meluruskan artinya. Yah, walau di dalam hatinya memang ada rasa ingin bertemu dengan gadis itu. Ups, fokus, Yamada! Chinen meng ‘oh’ tanda mengerti.

                “Aku melihatnya tadi di kelas bersama beberapa anak cewek.” Chinen meletakkan kardus di lantai. “Sepertinya bersama Naporin-san dan..”

                “Bersama siapa??” sela Yamada.

                “Naporin-san, lho, Tachibana Naporin, seksi acara. Masa kau tak tahu? Sama satu lagi aku lupa namanya, rambutnya pendek ikal..” Chinen menjelaskan lagi. Perasaan Yamada mulai tak enak. Yamada langsung berlari ke kelas meninggalkan Chinen begitu saja yang bingung melihat tingkah sahabatnya.

                Naporin, ya, Yamada tahu gadis itu. Salah satu temannya Yuuko. Sudah pasti berbahaya! Entah apa yang akan dilakukan gadis itu pada Keiko di kelas! Yamada mempercepat larinya. Menuruni tangga, berlari di koridor dan tak menghiraukan teguran guru. Kemudian dia berbelok memasuki kelasnya, tapi mendadak seseorang keluar dari kelas itu.

                “Uwaa!” pekiknya. Yamada mengerem secepat mungkin. Bruk! Pemuda itu kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh dengan pantat duluan.

                “Gomen! Sakit, ya?” terdengar nada khawatir dari seorang cewek. Yamada mengadah ke atas sambil mengelus pantatnya. Seorang gadis bermata bulat dan rambut pendek ikal berwarna coklat susu menatapnya dengan khawatir.

                “Oh, Mika-san?” Tanya Yamada tak yakin. Kalau tak salah dia salah satu gadis yang selalu berada di sisi peredaran Yuuko. Dia sering melihat gadis itu beberapa kali jika Yuuko dan gengnya mendekatinya. Gadis itu tersenyum senang karena merasa dirirnya diingat Yamada, cowok terpopuler di sekolah. Dia mengangguk, menyebabkan rambut ikalnya bergoyang ke sana kemari.

Watashitachi no HimitsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang