Chapter 14

282 8 8
                                    

             Yang ada di foto itu si Naporin, ehehehe. Cantik ya. Kalo liat dia rasanya gagal w jadi cewek wkwkwk. Modelnya Naporin si Tina Tamashiro. Tadinya mau Kiko Mizuhara tapiii Tina lebih cocok :3

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

                     Yuuko melangkah dengan anggun di lorong sekolahnya.  Seperti biasa, para dayangnya juga berjalan mengelilingi dirinya.

             “Nee, Yuuko-chan,” panggil Ayame ceria. Yuuko menoleh dengan senyum manis di wajahnya. “kau nampak ceria akhir-akhir ini. Ada apa, sih?”

             Yuuko tertawa kecil sambil mengibaskan rambutnya yang tergerai. “Apa kau tidak bisa menebak?”

             “Pasti tentang Yamada-sama!” sahut Miurin dan Mika berbarengan, disambut tawa riang oleh yang lainnya. Yuuko tersipu-sipu seolah Yamada telah berbuat sesuatu yang mengesankan pada dirinya.

             “Betapa beruntungnya Yuuko kita, bisa dekat dengan lelaki paling populer di sekolah ini. Aku iri!” Sahut Mika dibuat-buat. “Kalian juga ‘kan???”

             “Iyaaa!” jawab semuanya kecuali Naporin yang melengos tak perduli. Yuuko menangkap gelagat aneh dari temannya yang satu itu.

             “Sepertinya hanya kau yang nampak tak bersemangat, Naporin,” kata Yuuko tanpa menatap Naporin. “apa kau tidak ikut senang dengan apa yang kualami?”

             “Memangnya kau mengalami apa?” jawab Naporin tak acuh. Yuuko menyernyitkan dahinya dan menyeringai tak percaya.

             “Kau tak tahu? Hah, kau kemana saja Naporin? Aku mengajak Yamada-kun untuk pergi menonton, dan ia menjawab ya.” Senyum lebar menghiasi kembali wajah Yuuko. “Bagaimana kau bisa tak tahu, sih?”

             “Sudahlah.” Naporin menghentikan langkahnya. Yuuko dan yang lainnya juga ikut berhenti dan menatap Naporin dengan heran. Naporin menatap Yuuko dengan datar, namun tatapan matanya sangat menantang.

             “Aku lelah mengikuti permainanmu.” Kata Naporin tanpa intonasi.

             “Maksudmu apa, sih??” Ayame mulai menyerang Naporin namun dihentikan oleh Miurin dan Mika. Yuuko mengangkat dagunya tinggi dengan ekspresi wajah dingin.

             “Naporin, aku tak mengerti maksudmu. Memangnya aku pernah bermain apa?” gadis itu maju selangkah dan mengibaskan rambut panjangnya lagi. “Aku selalu melakukan semuanya dengan serius. Baik itu dalam mengejar Yamada mau pun menindas wanita jalang itu.”

             “Itu semua tak lebih dari permainan yang tak penting bagiku.” Naporin juga maju selangkah ke Yuuko. “Selama ini aku sudah mengikuti perintah mu yang konyol, semata-mata karena aku menganggap mu itu temanku. Tapi apa kau sadar semua yang telah kau lakukan ini terlalu berlebihan?”

             “Aku tak merasa berlebihan, kok?”

             “ Melempar anak itu ke tengah Shibuya dengan pakaian seperti itu kau bilang tidak berlebihan???” Naporin menatap Yuuko dengan ekspresi tak percaya. “Bahkan kau melakukan sesuatu tanpa menginformasikan dahulu padaku.” Nada bicara Naporin mulai panas dibakar oleh emosi. “Aku bahkan tak tahu jika kau melempar anak itu di tengah Shibuya dengan baju seperti itu. Kau hanya bilang jika anak itu akan kau biarkan kedinginan saat menjadi maskot, ‘kan??”

Watashitachi no HimitsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang