Hari yang ditunggu pun tiba, hari ini seluruh siswa kelas 12 akan pergi berkemah. Lokasinya nggak terlalu jauh dari sekolah, sekitar 3 jam perjalanan lah. Itu nggak jauh kok, masih bisa di bilang dekat. Kali ini mereka kemah di atas bukit. Di tengah-tengah pohon Pinus yang berdiri banyak tenda dan beberapa villa. Itu penjelasan dari pak Moil kemarin, selaku ketua panitia.
Jadwalnya, mereka akan berangkat pukul 8 pagi. Mulai dari jam 6 lewat, banyak siswa yang udah berkumpul di halaman parkir sekolah. Ada yang membawa tas ransel biasa, tas jinjing besar, bahkan koper seperti Belvina sekarang.
Sumpah, Belvina orangnya ribet banget. Dia adalah tipe manusia yang suka menyusahkan diri sendiri. Pagi ini, dia dan Juna diantar oleh papa. Juna sih santai, cuma bawa satu ransel warna hitam. Nah si Belvina ini yang menyusahkan, padahal mereka kemah cuma 3 hari 2 malam, tapi si mungil Belvina udah bawa satu koper ukuran besar. Udah kayak orang mau mudik pas hari raya aja. Mana kopernya warna pink lagi, terus di depannya di tempel stiker boy band Korea favoritnya.
"Bel, jangan nyusahin di sana. Nurut juga sama Juna ya?" Papa ngulurin tangannya untuk Juna dan Belvina cium. Mereka udah nyampe di sekolah.
"Belvina bukan anak kecil lagi pa, nggak bakal nyusahin." Belvina masang muka cemberut, tapi detik berikutnya dia tertawa, "tapi nggak tahu nanti, hehe... "
"Dasar!" Papa senyum ke Juna, terus nepuk bahu itu cowok, "om titip Belvina ya Jun. Kalau dia nakal dan bikin ulah, omelin aja."
Juna ngangguk, menurut, "iya om. Siap di jaga 24 jam."
Melupakan Juna yang masih ngobrol sama papanya, Belvina narik kopernya masuk ke halaman sekolah. Sebelum itu, dia cium pipi papanya sebentar. Dia kan tipe anak yang sayang sama orang tua.
"Duh, nih koper berat banget sih," ngomel sendirian karena ulah sendiri, itulah Belvina. "Beratnya hampir sama kek dosa Ethan, Han, dan Liyan," sahabatnya yang tidak berdosa pun, di tarik-tarik.
"Makanya jangan bawa koper bel, sini gue bawain."
Juna ambil alih pegangan koper dari tangan kecil Belvina, terus dia tarik. Bodo amat sih sama tatapan orang-orang yang ngeliatin mereka dari tadi.
"Ini semua tuh benda penting tahu," celetuk Belvina.
"Apa aja, coba?"
"Peralatan mandi, baju, celana, celana dalam, bra, bedak, pelembab wajah, sun screen , lip tint, body lotion, selimut, bantal kecil, handuk, terus...
"Mau kemah apa mau pindah rumah?" Potong Juna cepat. Mereka berdua berhenti berjalan.
"Ini tuh belum di sebutin semua tahu, masih banyak lagi. Tadi gue mau bawa kasur, cuma mama ngomel-ngomel. Jadi nggak gue bawa deh, padahal pengen."
Juna geleng-geleng kepala, nggak heran emang sama pikiran luar biasa Belvina. Luar biasa tolol. Terus dia noleh ke lain arah, pas banget di sana dia lihat Liyan yang baru datang. Sahabatnya yang memakai jaket denim warna hitam itu baru turun dari mobil, kayaknya diantar ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙻𝚘𝚟𝚎 𝙼𝚎 𝙽𝚘𝚠 [𝟶𝟶𝙻] ✓
Teen Fiction(Selesai) lanjut ke Marry Me Now Jeno & Heejin ft. 00L Mau bagaimana pun juga, dia tetap akan jatuh cinta pada orang lain. Bukan dengannya yang hanya berstatus sahabat, meskipun dekat sangat sulit untuk mempunyai hubungan saling terikat. Kembali la...