8

184 32 3
                                    

"Belvina, kamu gila ya?"(Kanzia Klarybel)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Belvina, kamu gila ya?"
(Kanzia Klarybel)

•••

"Ikut gue!"

Belvina nurut aja pas Jeno narik tangannya semau hati. Langkah cowok itu terlalu cepat dan terkesan panjang, kakinya yang pendek ini nggak bisa ngikutin. Ada beberapa perawat yang ngeliatin mereka dengan tatapan bertanya-tanya. Mirip ibu-ibu komplek pas tahu kalau ada anak tetangga yang jalan sama cowok.

"Loh, mas Rajen kenapa pacarnya di tarik begitu?"

Langkah Jeno berhenti gitu aja, Belvina yang ada di belakangnya otomatis nabrak punggung lebarnya. Belvina meringis sambil ngeliatin ibu-ibu yang nanya mereka, eh maksudnya nanya Jeno. Itu adalah ibu-ibu yang sempat nyapa Belvina tadi.

"Pacar?"

"Iya, kata mbaknya tadi, dia itu pacar mas Rajen makanya dia ikutan masuk untuk jenguk mama," jelas ibu itu. Belvina udah menjamin matanya pas Jeno natap dia dengan tatapan tajam, kayak mau makan Belvina hidup-hidup.

"Jangan dikasari pacarnya mas. Perempuan itu harus di lemah lembutin, kalau ada masalah selesaikan dengan cara baik-baik. Kasihan loh, mana cantik lagi, kan?"

Belvina cuma nyengir tanpa dosa pas ibu itu senyum ke dia. Parah ini mah, gara-gara dia, Jeno jadi diceramahi. "Nggak kok Bu, dia nggak kasar sama saya. Cuma pernah sih kadang-kadang."

"Tuh kan, lain kali mas Rajen jangan gitu, ya?"

Jeno menghela napas pelan, kemudian menatap ibu itu dengan senyum kecil di bibirnya. "Iya bi." Habis itu dia natap Belvina sebentar, memberikan sebuah lirikan sinis. "Bi, kita pamit dulu ya, mau pulang."

"Iya, hati-hati."

"Dadahh bibi!" Belvina udah melambaikan tangannya ke ibu-ibu itu, tapi nggak bisa lama-lama karena Jeno keburu narik tangannya lagi. Ini kalau dibiarin, tangannya bisa putus. Sumpah, Jeno nariknya nggak mikir-mikir.

Sampainya di luar, nggak jauh dari area parkiran, Jeno ngelepas tarikannya. Dia natap Belvina, napasnya memburu kayak nahan emosi. Belvina takut, yang bisa dia lakuin cuma natap balik Jeno sambil meluk plastik belanjaannya. Jeno terlalu tinggi, jadi dia harus liat agak atas.

"Apa aja yang udah lo denger?"

Belvina bibit bibir bawahnya bentar, matanya gerak-gerak kayak lagi mikir.

"Jawab!"

"Eh iya sabar!" Belvina kaget di bentak Jeno, hampir aja plastik dipelukannya jatuh. "Gue denger semuanya."

Rahang Jeno gerak-gerak, Belvina makin seram ngeliat itu. "Maaf, janji deh nanti nanti nggak lagi. Gue juga janji nggak ngomong ke orang-orang."

"Maaf?"

"Iya maaf."

"Atas dasar apa lo minta maaf?"

"Maaf karena gue udah nguping pembicaraan lo dengan mama lo. Sekali lagi maaf ya?"

𝙻𝚘𝚟𝚎 𝙼𝚎 𝙽𝚘𝚠 [𝟶𝟶𝙻] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang