3

251 39 5
                                    

"Jadikan aku ibu dari anak-anakmu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadikan aku ibu dari anak-anakmu."
(Belvina Chalinda)

•••

Jeno menurunkan standar motornya ketika sudah sampai pada tempat yang di tuju. Ia simpan helm nya ke atas jok, memperhatikan tatanan rambutnya sebentar baru berjalan memasuki bangunan berwarna hijau muda itu. Jaket jeans yang kata Felix mirip jaket Dilan, segera ia rapatkan ke tubuhnya. Cuaca malam ini cukup dingin.  Untung sebelum keluar dari apartemen tadi, ia sempat memakai jaket Dilan ini. Di satu tangannya, ada satu plastik berisi makanan.

"Wah mas Rajen, tumben datangnya agak awal?"

Seorang wanita dewasa langsung menyapanya saat Jeno memasuki bangunan. Wanita itu mengemas bukunya sebentar, lalu berdiri keluar dari mejanya.

"Mau ketemu ibu ya?" Tanyanya lagi.

Jeno mengangguk, tak lupa memberikan sebuah senyuman. "Memangnya mau ketemu siapa lagi?"

Wanita itu tertawa kecil.

"Mama udah makan bi?" Tanya Jeno. Wanita dewasa yang di panggil bi itu menggeleng, "belum waktunya jam makan malam. Jadi belum makan. Kamu bawa makanan ya?"

"Iya bi, untuk mama." Jeno mengangkat plastik di tangannya, "aku ke kamar mama dulu ya bi."

"Iya mas Rajen."

Jeno mengangguk kecil lalu berjalan menuju kamar milik mamanya. Selama kakinya menyusuri lorong yang agak redup itu, matanya menangkap beberapa orang baik tua maupun muda duduk di kursi yang ada di lorong. Ada yang berbicara sendiri, berbicara dengan boneka, bahkan ada yang yang menjahili satu perawat yang menjaga mereka. Gila.

Jeno bergidik ngeri melihat itu, untung mamanya tidak separah itu.

Ia pun membuka pintu yang berada di ujung lorong, itu kamar mamanya. Isi kamar itu tidak banyak, dan tertata rapi. Hanya ada satu tempat tidur. Berbeda dengan kamar pasien lainnya yang terdapat empat tempat tidur dalam satu kamar.

"Ma,"

Wanita tua berambut pendek yang tengah membaca buku di atas tempat tidur itu menoleh. Bibirnya tertarik ke atas membentuk lengkungan sabit, dia menutup bukunya lalu menyuruh Jeno mendekat.

"Rajen,"

"Mama udah mandi?" Tanya Jeno, satu kursi ia tarik untuk di duduki. Tangannya menggenggam tangan keriput milik mamanya. Wanita berumur 40 tahun ke atas itu semakin kurus, kulitnya sudah terlihat keriput karena termakan usia. "Rajen bawain mama makanan."

"Mama makan ya?"

Mama mengangguk. Saat Jeno membuka plastik bungkusan makanan, tangannya mengusap pipi anak itu. "Rajen makin ganteng... "

"... Mama tambah sayang."

Jeno tersenyum, perkataan mamanya memang benar, dia makin ganteng. "Iya, Rajen juga sayang mama. Sekarang buka mulutnya, Rajen suapin."

𝙻𝚘𝚟𝚎 𝙼𝚎 𝙽𝚘𝚠 [𝟶𝟶𝙻] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang