"Hati-hati keseleo sama typo!"
|•|
"Ngumpulnya sesuai bis masing-masing ya, masih ingat kan?"
Semua siswa kelas 12 EHS berkumpul di aula waktu istirahat kedua berlangsung. Sebenarnya tadi pak Moil akan membariskan mereka di lapangan, tapi Sena bernegosiasi dengannya dan meminta untuk berkumpul di aula saja. Bukannya Sena melawan, tapi melihat tatapan mematikan dari teman-temannya yang lain, yang udah kepanasan berbaris di teriknya sinar matahari, dia merelakan diri untuk berbicara dengan pak Moil.
Untunglah guru killer itu mengerti dan mengizinkan mereka untuk berkumpul di aula saja, dimana tempat memiliki 4 buah AC yang terpasang di setiap sisi. Kalian bayangkan saja, pukul 12:15 adalah dimana posisi matahari berada di atas kepala. Jika berjemur di tengah lapangan yang luas, maka mereka akan seperti ikan asing yang terjemur. Siswi cewek saja sampai harus berlindung di balik badan anak cowok yang tinggi.
Sekarang 150 siswa itu tengah duduk lesehan di lantai aula yang bersih bening mengkilap tanpa noda tapi di duduki manusia banyak dosa. Membuat lima kelompok sesuai bis sewaktu mereka kemah kemarin. Di depan sana, udah ada Sena, Yeji, dan beberapa anggota OSIS lainnya.
"Belvina sini!"
Belvina baru saja sampai bersama Ethan, Han dan Liyan. Dilihatnya Sari dan Novi udah duduk sambil melambaikan tangan ke arahnya, mereka berdua duduk di dekat Carlos dan cowok yang bantuin Belvina angkat kopernya waktu itu. Belvina menoleh sebentar ke tiga sahabatnya, mereka berbeda bis jadi nggak bisa duduk sama-sama.
"Duduk lo sana, senyum dulu jangan cemberut terus," Liyan menyuruh Belvina untuk bergabung dengan anggota bis nya, dia juga mau gabung dengan anggota bis 3 bersama Han.
"Lupain dulu lah masalahnya, ayo tarik dulu senyumnya," Ethan balas menggoda. Ketiga cowok itu udah tahu masalah yang di alami oleh Belvina, Juna dan Jeno.
Semalam, sepulangnya dari rumah Jeno, Belvina langsung nelpon Peterpan yang sekarang telah menjadi Liyan. Belvina cerita semuanya, dan ternyata di rumah Liyan ada Ethan dan juga Han. Kerena udah terlanjur tahu, Belvina biarin mereka bertiga dengar semua curhatannya.
Ethan, Han dan Liyan, cuma diam aja waktu Belvina cerita sambil nangis. Bantal nya bahkan sampai basah karena air mata, iya mereka tahu karena lagi video call. Ketiga cowok yang biasanya nggak pernah serius itu, dan lebih sering melawak dari pada bersikap waras, benar-benar dengar semua curhatan Belvina sampai selesai. Bahkan mereka ngasi Belvina jeda untuk nangis dulu, karena terlalu terbawa suasana dan perasaan, Ethan sampai nangis dan ngelap ingusnya di kaos Han. Awalnya Han diam aja, tapi lama-kelamaan dia emosi dan berakhir tinju-tinjuan dengan Ethan.
Baru aja di bilang waras, mereka kumat lagi gilanya.
"Bukan gitu senyumnya," Han protes saat melihat senyum tak ikhlas di wajah Belvina. Dia pun mendekat dan menangkup kedua pipi Belvina dengan tangannya. "Senyum itu kayak gini, iiii~~~"
Han mempraktekkan senyuman lebar bak iklan pepsodent sambil menarik kedua sudut bibir Belvina. Mau nggak mau, Belvina jadi ikut tersenyum. Sahabatnya ini memang paling mengerti tentang dirinya.
"Udah?" Tanya Belvina.
Ketiga cowok itu mengangguk serempak, "udah!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙻𝚘𝚟𝚎 𝙼𝚎 𝙽𝚘𝚠 [𝟶𝟶𝙻] ✓
Teen Fiction(Selesai) lanjut ke Marry Me Now Jeno & Heejin ft. 00L Mau bagaimana pun juga, dia tetap akan jatuh cinta pada orang lain. Bukan dengannya yang hanya berstatus sahabat, meskipun dekat sangat sulit untuk mempunyai hubungan saling terikat. Kembali la...