"Hati-hati keseleo sama typo!"
|•|
"Bacanya pelan-pelan aja:)”
"Iya, aku di jodohin...
... sama Sabina."
Belvina menutup lagi kepalanya dengan selimut saat kata-kata Jeno semalam terus terngiang-ngiang di kepalanya. Ya, semalam setelah Belvina sadar ada cincin yang melingkar di jari manis Jeno, dan tahu kalau cincin itu mirip dengan punya Sabina, Jeno langsung cerita semuanya. Semuanya, tanpa terkecuali bahkan tentang hubungannya dengan Juna juga.
Sekarang, saat matahari sudah dengan malu-malu menampakan dirinya di ufuk timur, Belvina masih setia bergelung dengan selimutnya. Menutup seluruh tubuh tanpa membuat satu pun bagian yang terlihat.
Sehabis Jeno menceritakan semuanya semalam, Belvina nggak berkata-kata lagi. Tanpa bilang apapun, dia pergi dan pulang sendiri dengan bantuan abang ojol. Belvina menghiraukan semua panggilan Jeno. Sedari tadi pun, hp nya terus berdering, Belvina tahu bahwa itu telpon dari Jeno. Tetapi, Belvina nggak peduli sama sekali, hatinya masih belum menerima semua kenyataan yang Jeno ceritakan semalam.
Dia masih nggak terima kalau Jeno akan di jodohkan.
Dengan ini, berarti Jeno nggak bisa menjadi miliknya lagi kan?
Lalu, satu hal lagi yang membuat Belvina sakit hati, terlebih kepada Juna. Kenapa Juna berbohong? Kenapa Juna nggak menceritakan sama sekali hubungannya dengan Jeno? Apa ada alasan lain?
Kalau begini, berarti Juna kenal baik dengan Sabina kan? Berarti orang yang datang dengan Sabina kemarin benar-benar Juna.
Belvina pikir dia sudah tahu segalanya tentang Juna, ternyata nggak. Banyak rahasia yang Juna sembunyikan dari nya.
"Belvina! Bangun!"
Belvina mengeratkan pelukannya pada selimut, mamanya udah masuk ke dalam kamar dan menarik selimutnya sekuat tenaga.
"Unyil bangun nggak!"
Percuma aja, Belvina masih enggan membuka mata dan selimutnya. Mama nggak menyerah, pertama dia buka seluruh tirai jendela Belvina berserta jendelanya sekalian, AC dimatikan, terakhir barulah dia menarik seluruh selimut Belvina sampai tubuh mungil anaknya itu kelihatan.
"Mama. . Belvina masih ngantuk... "
Belvina merengek lalu menutup wajahnya dengan bantal, sebagai alasan untuk menutup matanya yang sembab karena menangis semalaman.
"Ngantuk jangan jadi alasan, mama tahu semalam kamu masuk kamar sebelum jam 8," omel si mama, tanpa peduli rengekan Belvina.
Mama melirik jam dinding yang menempel di atas meja meja belajar, disana sudah terpampang jelas jam yang menunjuk ke 06:15. "Unyil, kamu nggak niat sekolah apa? Jangan mau bolos lagi!"
"Minggu depan itu udah ujian!" Mama pergi ke kamar mandi, melihat bak mandi Belvina yang isinya cuma setengah. Menggeleng kepala, dia pun membuka keran agar air itu penuh. "Hari ini papa pulang, kalau kamu masih nggak sekolah, mama aduin ke papa."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙻𝚘𝚟𝚎 𝙼𝚎 𝙽𝚘𝚠 [𝟶𝟶𝙻] ✓
Teen Fiction(Selesai) lanjut ke Marry Me Now Jeno & Heejin ft. 00L Mau bagaimana pun juga, dia tetap akan jatuh cinta pada orang lain. Bukan dengannya yang hanya berstatus sahabat, meskipun dekat sangat sulit untuk mempunyai hubungan saling terikat. Kembali la...