"Oke, kita nobatkan hari ini sebagai hari jadian Jeno dan Belvina."
(Felix Lemuel)•••
Akhirnya setelah 3 jam lebih menempuh perjalanan, seluruh siswa kelas 12 Eternity High School sampai di tempat yang di tuju. Di kawasan khusus perkemahan di atas sebuah bukit yang di penuhi dengan ratusan pohon Pinus.
Semua siswa yang tadinya tertidur dalam perjalanan, langsung bangun begitu saja. Penantian lama mereka akhirnya datang juga.
"Carlos cepetan keluar!"
Belvina mendorong bahu Carlos agar cowok tinggi itu cepat berdiri dari bangku. Badannya sampai ikutan condong ke arah Jeno.
"Sabar dong," balas Carlos. Dia menyimpan hp nya dulu ke dalam tas kecil yang ia bawa, "lagian lo mau ngapain sih?"
"Mau pipis!" Belvina memegang area bawah perutnya, Jeno yang melihat itu hanya menggeleng kecil. "Carlos cepetan, astaga! Ini udah di ujung!"
"Sabar~
"Sabar mulu dari tadi! Nanti kalau gue kencing di sini, lo mau ngurusin?"
Carlos berdiri, "sorry bro, gue males ngurusin anak kecil," dan dia pun turun dari bis bersama teman-teman yang lain.
"Belvina sabar ya, jangan menghujat," ucap Belvina sambil mengusap dadanya pelan. "Papa Jeno, titip tas, hp, sama kotak obat ya? Gue mau ke toilet dulu, bye~"
"Eh...
"Tolong bekerja sama lah, sayang," Belvina lari begitu saja turun dari bis. Air kencingnya udah nggak bisa di tahan lagi.
Jeno cengok mendengar ucapan Belvina barusan, nggak tahu kenapa dia nggak bisa ngebantah atau pun mengiyakan. Rasanya dia wajib menurut. Tapi..
"Ck," dia berdecak sambil mengamati barang-barang yang di titip Belvina. Hp Belvina masih dalam kondisi menyala, dan layarnya berada di aplikasi WhatsApp.
Dia ambil benda pipih berwarna hitam itu dan melihat-lihat sebentar. Mata sipitnya semakin menyipit ketika membaca satu nama kontak yang tersemat paling atas. Itu namanya yang diakhiri dengan berbagai macam emoticon hati berbeda warna.
Awalnya, dia mau menghapus nama itu sekaligus menghapus kontaknya juga. Tapi, setelah dipikir beberapa detik, hal itu enggan dia lakukan. Nama kontak yang diisi dengan berbagai emoticon itu tidak dia ubah. Membiarkannya begitu saja hingga tanpa sadar dia tersenyum.
"Jen, tas lo sama koper Belvina angkat sendiri ya," ujar Carlos yang tiba-tiba naik lagi ke dalam bis.
Jeno terlonjak, detik berikutnya dia mengangguk, "oke."
"Mana tuh si mungil?"
"Mungil?" Tanya Jeno bingung.
Carlos mendecak pelan, "itu si Belvina. Dia kan orangnya pendek, jadi panggil aja si mungil. Temen-temen yang lain juga udah tau julukan itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙻𝚘𝚟𝚎 𝙼𝚎 𝙽𝚘𝚠 [𝟶𝟶𝙻] ✓
Teen Fiction(Selesai) lanjut ke Marry Me Now Jeno & Heejin ft. 00L Mau bagaimana pun juga, dia tetap akan jatuh cinta pada orang lain. Bukan dengannya yang hanya berstatus sahabat, meskipun dekat sangat sulit untuk mempunyai hubungan saling terikat. Kembali la...